Saat mata-mata saya menikung, meleburkan cahaya kehitaman. Letih berkatung meraung tertutup.
Namun, bibir saya urung lelah menyungging. Memajang deretan gigi-gigi saya.
Jantung saya berdegup kencang teramat menyesakkan.
Saya amat menikmatinya, hal yg saya amat impikan kelak. Hal yg slalu ternantikan.
Saya sangat tidak merugi, saya merugikan mereka. Harusnya mereka terimbal karcis VIP atas ilmu yg saya dapat, atas hiburan tanpa tara, mimpi yg saya raih. Saya membayar setengahnya..
Lalu saya bersyukur. Pementasan mereka selalu menjadi semangat pengusir pasif dalam hidup saya. Saya berani berharap. Saya berhasil menikmati hasil tabungan 3hari dan doa saya. Terlalu inspirasional, apa pun itu dari mereka. Terpupus semua tentang asa tanpa ujung, Dia.
Saya hanya menjadi semakin tertantang untuk berlakon. Dalam hidup di atas panggung, dengan kerendahan naskah yg saya siapkan. Saya merasa jauh ke bawah, tapi saya terus menyanyikan tembang pengiring mereka.. Mereka atasan saya, jauh kentara sekali dari saya, kami.
Saya ingin terus terbenam di antaranya. Saya jatuh cinta..
Saya tak mau selesai menceritakannya. Aih saya terobsesi, dan itu terus-menerus mengusik setelah saya menikmati karya mereka, apa pun kembali.
Teater Koma
produksi ke 116
Republik Petruk
karya & sutradara N. Riantiarno
Petruk digubah jalan hidupnya oleh Guru Dewa, ia diberikan jimat kalimasada', ia bisa jadi Raja harusnya rakyat seorang. Ia tak semena-mena. Ia memberi bahagia dan welas asih pada rakyat. Namun, tetap sang Pandawa's family gundah jimat keluarga mereka hilang. Setelah jimat itu jatuh ke tangan Mustakaweni yg telah menjadi baik, dan calon menantu Arjuna(padahal sebelumnya ia jahat dan ingin membunuh Arjuna). Lalu dititipkan pada sang Petruk.. Yang membuat kesegalanya terjadi dan berakhir pada satu keyakinan yg disalurkan Guru Dewa atas para lakon..
saya jatuh hati pada Prabu Yudhistira, dan sepatu basket hiasnya
saya kagum pada vokal si Limbuk,
tubuh lentur si Patih Sontoloyo dan Mak Cangik,
saya terpana oleh tim property-nya
saya menyukai tembang cipta mereka
semua lakon benar-benar terapresiasikan dengan sempurna. Pemain konsisten, sutradara & keluarga yg sangat saya idolakan, dan tim backstage super kreatif..
Chayouu Teater Koma!
Senin, 26 Januari 2009
Jumat, 16 Januari 2009
The Facts
XI IPS 2
ternyataa macaroni schotel dan spagheti buatan tangan LVT bin mama wijda enaak sekalee
ternyataa Jory itu manis wajahnyaa romantis orangnyaa indah matanya ting ting dan jago banget main gitarnyua
ternyataa Rahmat itu punya hidung yg mancung dan rahang yg tegas
ternyataa Andhika itu dewasa dan suka deket perempuan juga
ternyataa Febri itu make perfume yg awet, terbukti sampai sore masih wangi
ternyataa Fajar itu benar benar dewasa dan kebapakan, terbukti dia paling getol nyuruh nyuruh dan bertanggung jawab atas mama ima'
ternyataa Tiyo gagah banget pas bawa motor ,terbukti gue selamat sampe rumah ,meskipun di jalan gue gak berhenti teriak 'Tiyo, awas!' dan beristighfar
ternyataa Soni ,udah ikhlas dipanggil sonce dan sammy kerispatih dan rian dmassiv,
ternyataa Pandu tetap the real singer' yg juga romantis
ternyataa Wafa nggak suka sosis
ternyataa Rika phobia kucing dan gue gagal ngejejelinnya
ternyataa Hikmah boleh pergi juga setelah pulang sekolah
ternyataa Endah L bisa naik motor karena pernah bawa motor
ternyataa Hilma bisa juga bilang kenyang
ternyataa Tyas bisa bawa motor ,meski gayanya ala ojek racer
ternyataa Yuni dan Vina tabah sekali gue jodohin sama trio ipb
ternyataa Dian jago naik sepeda super tinggi
ternyataa Dhea tetap gak bisa pulang malem
ternyataa Nuni jago mencincang bawang
ternyataa Wijda dan keluarga tabah buanget menghadapi kita
ternyataa KITA dapat menyelamatkan makhluk hidup ,si Levi burung gereja mungil yang nyangkut di got dan akan kita rawat bersamaa
ternyataa gue jadi sayaaang sama mereka semua
duh, lain kali yang lain harus ikut nih kalo ada acara begini :)
ternyataa macaroni schotel dan spagheti buatan tangan LVT bin mama wijda enaak sekalee
ternyataa Jory itu manis wajahnyaa romantis orangnyaa indah matanya ting ting dan jago banget main gitarnyua
ternyataa Rahmat itu punya hidung yg mancung dan rahang yg tegas
ternyataa Andhika itu dewasa dan suka deket perempuan juga
ternyataa Febri itu make perfume yg awet, terbukti sampai sore masih wangi
ternyataa Fajar itu benar benar dewasa dan kebapakan, terbukti dia paling getol nyuruh nyuruh dan bertanggung jawab atas mama ima'
ternyataa Tiyo gagah banget pas bawa motor ,terbukti gue selamat sampe rumah ,meskipun di jalan gue gak berhenti teriak 'Tiyo, awas!' dan beristighfar
ternyataa Soni ,udah ikhlas dipanggil sonce dan sammy kerispatih dan rian dmassiv,
ternyataa Pandu tetap the real singer' yg juga romantis
ternyataa Wafa nggak suka sosis
ternyataa Rika phobia kucing dan gue gagal ngejejelinnya
ternyataa Hikmah boleh pergi juga setelah pulang sekolah
ternyataa Endah L bisa naik motor karena pernah bawa motor
ternyataa Hilma bisa juga bilang kenyang
ternyataa Tyas bisa bawa motor ,meski gayanya ala ojek racer
ternyataa Yuni dan Vina tabah sekali gue jodohin sama trio ipb
ternyataa Dian jago naik sepeda super tinggi
ternyataa Dhea tetap gak bisa pulang malem
ternyataa Nuni jago mencincang bawang
ternyataa Wijda dan keluarga tabah buanget menghadapi kita
ternyataa KITA dapat menyelamatkan makhluk hidup ,si Levi burung gereja mungil yang nyangkut di got dan akan kita rawat bersamaa
ternyataa gue jadi sayaaang sama mereka semua
duh, lain kali yang lain harus ikut nih kalo ada acara begini :)
Minggu, 11 Januari 2009
Tekad !
Sampai ujung detik usia gue ke 15 nanti insya Allah ,kalo gue gak pernah ngomong sama dia secara face to face, gue mikir udahlah cukup perjuangan gua jatuh cintrong sama dia.
Semoga aja hidupnya yg penuh dengan segala jenis perempuan gak berkurang maknanya karna bakal kehilangan satu fansnya.
Aduh, ghost!
Semoga aja hidupnya yg penuh dengan segala jenis perempuan gak berkurang maknanya karna bakal kehilangan satu fansnya.
Aduh, ghost!
Minggu, 04 Januari 2009
Tentang Saya
Setiap detik dalam hidup saya, adalah sebuah peran. Terkecuali saat saya mencinta.
Entah kenapa, saya merasa semua yg ada di hidup ,cuma sebuah kamuflase dengan seorang EO. Jadi, kalau semua sudah ada yg ngatur, dan kesemuanya adalah ke-pura pura an tinggal saya-nya memerani setiap adegan dengan total.
Saya menikmati peran saya, saya bersyukur.
Terutama saat ada yg memandang saya aneh. Hari ini saya diam, lalu besoknya saya berteriak dan melompat. Terus, saya akan menangis dalam hingar bingar ,kemudian saya tertawa tapi diam. Saya sedang menghayati peran. Saya enggak mau menyesal.
Selama saya masih sadar kalau sebuah film pun ada batasnya. Saya toh masih normal, dan memiliki rasa malu yg sekalipun limited'.
Saya bunglon? Terserah.
Untuk target berusia dewasa saya ,tinggal 5 tahun lagi.
Saya jahat, saya pecundang, saya egois, saya penipu, itu juga munafik.
Karena, saya selalu nyoba berperan jadi orang baik. Dan saya sangat suka menjadi orang baik. Sekalipun itu se sukar soal fisika.
Lalu, saya akan tidur di pelukan ibu saya. Saat saya lelah. Saya bersyukur pada Tuhan. Saya jadi diri sendiri. Saya mencintai orang orang yg baik sama saya.
Saya orang teater. Saya mah, enggak mau pamerin akting buruk saya. Atau membesar besarkan aktivitas saya. Tapi, ini hidup saya. Penuh ke munafik an. Bisa jadi, kamu juga.
Saya ingin kamu tau, saya enggak mau kamu tebak. Saya sutradaranya, saya aktrisnya, Tuhan EOnya, kamu saksinya.
Jadi, ini saatnya kamu meragukan saya.
Entah kenapa, saya merasa semua yg ada di hidup ,cuma sebuah kamuflase dengan seorang EO. Jadi, kalau semua sudah ada yg ngatur, dan kesemuanya adalah ke-pura pura an tinggal saya-nya memerani setiap adegan dengan total.
Saya menikmati peran saya, saya bersyukur.
Terutama saat ada yg memandang saya aneh. Hari ini saya diam, lalu besoknya saya berteriak dan melompat. Terus, saya akan menangis dalam hingar bingar ,kemudian saya tertawa tapi diam. Saya sedang menghayati peran. Saya enggak mau menyesal.
Selama saya masih sadar kalau sebuah film pun ada batasnya. Saya toh masih normal, dan memiliki rasa malu yg sekalipun limited'.
Saya bunglon? Terserah.
Untuk target berusia dewasa saya ,tinggal 5 tahun lagi.
Saya jahat, saya pecundang, saya egois, saya penipu, itu juga munafik.
Karena, saya selalu nyoba berperan jadi orang baik. Dan saya sangat suka menjadi orang baik. Sekalipun itu se sukar soal fisika.
Lalu, saya akan tidur di pelukan ibu saya. Saat saya lelah. Saya bersyukur pada Tuhan. Saya jadi diri sendiri. Saya mencintai orang orang yg baik sama saya.
Saya orang teater. Saya mah, enggak mau pamerin akting buruk saya. Atau membesar besarkan aktivitas saya. Tapi, ini hidup saya. Penuh ke munafik an. Bisa jadi, kamu juga.
Saya ingin kamu tau, saya enggak mau kamu tebak. Saya sutradaranya, saya aktrisnya, Tuhan EOnya, kamu saksinya.
Jadi, ini saatnya kamu meragukan saya.
Sabtu, 03 Januari 2009
Pekerjaan
Akhirnya gue buat naskah lagi. Kali ini ide awal dari kita ber empat, tapi gue kembangin sampe finishing. Naskah pementasan mini tunggal teater35, selesai dalam waktu 10jam , padahal isinya super sedikit buanget. Emang dasar gue aja yg niat banget, dan terlanjur bangga bin kesenengan sama pekerjaan kaya gini. Tapi, ntar juga ujungnya gue sekut sekut gimana gitu, pas kena kritik om predi lagi, hehe
Nanti, gue posting aaah ..
Nanti, gue posting aaah ..
Langganan:
Postingan (Atom)