matanya menembus ulu hati terdasar
suara membias, meradang dalam giang
tidakah ia meraih denyut nadi berdentum keras untuknya
aku tersipu, bahagia
dadanya begitu bidang, sembari ia terus meracuni hidupku dalam semenit itu.
ini semacam cinta, melonjak, bergelinjang dan terus mengejar
ia sosok impian, tak dapat ditebak, dan lelaki yang shaleh
sumpah mati, aku mengaguminya.. sang awan merindu, saksinya.. cinta
pokoknya i love you, ka!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar