Senin, 24 Agustus 2009

Kliks

Segala sesuatunya yg baru saya sadari dari film "Click"
Hidup.
Apapun hidup yg saya terima, harus terus saya lakoni. Sepahit apapun itu, saya terus harus berjalan. Tidak ada lari atau henti. Harusnya seperti itu. Jangan menyerah maupun lari dari nyata. Nanti saya menyesal jadinya, akhirnya, nyatanya.
Horay, saya bisa menyimpulinya. Lalu nanti saya melupakannya. Saya mana bisa. Terlebih lagi pesakitan, bosan dan apalah itu lagi menyelubungi saya. Oh saya mohon 'Click-remote control!
Anda juga merasa seperti saya, toh tidak manusiawi seandainya saya menolak dapat melewati pesakitan. Itu munafik namanya. Tapi setelah ini saya akan bertindak enggak mau menerimanya, bukan! Saya toh sudah munafik dari awal, tapi saya nggak mau menyiakan kesempatan lagi. Biar saya nikmati, saya nikmati rasa perih kaya strawberry. Pasti nanti ada yg saya sesali nanti.
Saya memang telat adanya, benar telat menemukannya. Click dan Adam Sandler

0 komentar: