Saya seorang pecinta alam, sekalipun ngga penah yg namanya ikut organisasi yg berkaitan langsung di dalamnya. Saya mencintai dengan cara saya sendiri. saya tidak luput mencintai dataran tinggi atau pegunungan. Buat saya dataran tinggi memberikan rasa sejuk yang sangat menjadikan saya nyaman berada di sana, udara segar dan bau khas masyarakatnya menjadikan saya istimewa, seriously. Sekalipun alergi udara dingin, buat saya tempat-tempat seperti Puncak dan Tawangmangu tetap menjadi favorit.
Tapi, pantai tetap menjadi pilihan pertama. Khususnya barisan pantai selatan di Negara saya. Saya bukan yg pertama kali ada di sana, tapi betapa saya bersyukur saya telah mengunjunginya. Air laut pantai Indrayanti, Krakal, dan Drini mensugestikan saya seolah-olah saya memiliki kekuatan lain di dalam hidup saya. The sea so much refreshes all parts of my body and mind. Menjadikan saya menghela nafas panjang, sangat panjang ketika melihatnya kembali sekalipun dalam bentuk digital.
Laut mengajarkan saya banyak hal, mengajarkan bagaimana dengan mudah gemericik ombak yang bahkan tidak memiliki warna dapat menjadikanmu hancur seketika, atau hilang ditelannya lekat-lekat. Laut mengajarkan saya betapa pantulan benda di atasnya, sekalipun tidak sedikitpun menyentuhnya namun dapat mempengaruhi jumlah gelora riak ombaknya.
Kita semua belajar dari laut. Betapa hamparan pasir dan air cukup menjadikan kita aman seketika ketika kita di sana. Melihat bagaimana laut memberikan bau khas dan menjadikan tubuh kita terasa lamir karena hempasan angin dan garam di sana. Cuma air dan pasir dan mampu menjadikan kita begitu berbeda, bahkan mendapatkan rasa aman yang tidak sedikitpun kita dapatkan dalam kota yg hiruk pikuk diciptakan teknlologi di dalamnya.
Bagaimana belajar satu hal yg sederhana saja mampu merubah segalanya yg ada pada diri saya khususnya. Betapa satu hal yg sederhana itu bila dimanfaatkan dengan tepat dan baik mampu memberikan energi positif yg baik dan banyak kpd manusia. Sekalipun kemungkinan untuk menjadi mati di sana sangat besar.
Ah laut. Tidak jauh dari idealisme busuk. Idealisme yg tidak nyata. Fana. Menjenuhkan. Sebatas pembicaraan. Laut laut laut suatu hari
Laut laut laut, suatu hari aku akan menjangkaumu lebih erat. Aku akan memelukmu lebih lama. Suatu hari aku akan menerpa hamparan pasirmu dengan lekat-lekat ku tanamkan hatiku di sana.
Laut laut laut, suatu hari aku akan membicarakan dia kepadamu. Suatu hari aku akan membawa anakku memelukmu. Suatu hari langitmu akan begitu dalam menadahiku dengan awan.. menjaga agar cinta kita terpaut dengan aman, tanpa tuan matari yg melirik panas.
Laut laut laut, suatu hari semua bebanku akan kau telan lagi. Samudera-samudera akan membicarakan kita lagi. Batu karang akan menebur ombakmu lagi..
Laut laut laut..
0 komentar:
Posting Komentar