Kamis, 18 Juni 2009

puisi untuk fesbuk

dan kelak sinarnya tak lagi menghangatkanmu
saat risau karena hilang senyumnya untukmu
kala jantungmu rindu berdegup keras melihatnya melewatimu
lalu tatapan harapannya benar benar hilang, tak lagi melangitmu,
lepas

bukan pudar rindu yg menggelayuti tubuhnya tentangmu
bukan luntur mimpi indah yg diharapkannya tiap malam tentangmu
musnahnya tanpamu, ia pupus, ia letih menjamahmu, ia terlalu merindukan rambut ikalmu, dan kamu diam menghancurkannya
lalu pergi gulana, ia menjauh darimu.

0 komentar: