Selasa, 22 Desember 2009

Vb FvcK

HEY I JUST FOUND THAT I TALKED ABOUT AFTER MY HP LOST.. HAAHAHHAHAHA I WAS LAUGHED WHEN READ IT. HMMM AND I THINK THAT POST IT TO BLOG WOULDN’T BE A PROBLEM



• Okey, good bye pipi.. I love you so much eventhough I will never have you in my hug like usual before sleep, again.

• DASAR MALING SOK PUNYA PENYAKIT ORANG KAYA, SOK KLEPTO, MBAKTENG KECENTILAN NAJIS MUKANYA GAK NGENAKIN, SOK EKSLUSIV, SOK LESBI, PUNYA KELUARGA GAK PUNYA ETIKAT BAIK MEMPERBAIKI KESALAHAN, MINTA DIPENJARA, FAKYU!

• I don’t know why me that must be the victim? Aren’t you know, this is the hardest time for me whhhhhhhhhhhhy me?

• Gue tau kok yang ngambil, itu tuh si de firjin. Bangke banget dah, kenapa pipi? Kenapa hape gue? Gue sayang banget sama gadget gue yang itu, gadget jadul, gadget paling lemot, hadiah pertama yang berharga dari ibu gue karena dari SD sampe SMP gue terus juara umum. Gadget yang udah ngeh banget sama yang namanya gue upilin, gue gigit-gigit, gue empet-empet, gue banting-banting, gue ciumin sepanjang hari, gue peluk tiap malem. Gadget tempat sua para lelaki. Gadget tentang segala jenis wajah (untung sempet kekopi di notbuk), gadget tentang hasrat gue tentang suara-suara, tentang nomor-nomor dari teman sejak kecil sampai tukang lumpia. Gadget dan sms pertama. Gadget tentang foto yang paling tersembunyi. Gadget tentang password friendster sampai blogger. Gadget yang bangunin gue sahur. Gadget yang mengingatkan gue tentang hari. Gadget yang ngingetin gue sama utang-utang. Anjeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng lo bi!


• Sekarang gak punya hape, gak ada pipi. Gak ada pegang-pegang kantong ngecek sms, I hate you :’( (sekarang udaah ada gantinya)

• Waktu pertama nyadar kehilangan, nangis jejeritan di kelas sama neng vina, yunsyang, widia, dan a’a tio. Semuanya pada bingung gue kalap, gue bingung, takut diomelin ibu, gak berani pulang, dan takut gak bisa ngetwit. Sumpah mereka itu yang gue inget. Setio dan vina sibuk sms dan telfon-telfonin orang-orang. Telfonin keluarga gue. Sakit deh, nyesek. Itu kan benda kesayangan gue.. dulu dia kelaperan karena engga ke-cas aja gue mewek setres sendiri nyari casannya. Lha wong dari mandi, makan, ujian, pacaran tetep aja dia yang gue remes-remes. Sampe chasingnya gak pernah gue ganti. Pipi miss you..


• Kata endah, gue terlalu sibuk sama gadget baru.
• Kata intan, gue terlalu memble ngegelatakin hape di kolong gitu aja.
• Kata yuni, mau dapet rezeki lagi dari Allah(amin)
• Kata ibu, bukan rezeki (masa bertahun-tahun masih bukan juga rezeki gue..)
• Kata gue, hikmahnya adalah biar ujian nasional gue gak heboh ngetwit lagi kali ya.. lagian dulu waktu ga punya hape gue hidup normal juga kok, peduli setan kalah sama tukang ojek yang hapenya burberi. Watefak. Lagian, emang kudu gue yang ngelabrak BUAPAKNYA YANG BANYAK MULUT itu kali, liat aja. Gak takut, kalo gue kenapa-napa inget aja yang gituin gue pasti BUAPAKNYA YANG BAU MULUT itu ya sodara-sodara!

• Jadi ingat, sudah 3 orang pinter juga bilang dia pelakunya. Kata guru matematika gue, boleh kok buruk sangka, kalo gue gak buruk sangka juga berarti guenya ngga normal kali yah, gak manusiawi. Gue langsung keliling pasar benhil, karena salah satu dari bapak-bapak itu bilang hape gue udah dijual di sana, sampai gue ke tempat pelacuran tersembunyi berkedok salon yang baru saja gue tau.. padahal gue dari orok nginjek tanah benhil  sereeeeeeeeem bo! Tapi setelah gue temui si mbak-mbak salah satu pengisi salon itu, ternyata bukan hape gue. :’(

• Sedih sedih sedih sedih sedih ..

FINE, I STILL LAUGHING

0 komentar: