Rabu, 28 Desember 2011

hshfhafhpjsfhfgpqej

"Menanjak kepada perkembangan ibu zaman yang tak kenal lelah.. Telah tibalah kita para bermuda yang haus akan cobaan, kepada satu titik di ambang zaman dan di pertengahan permainan. Telah sampailah kita, kepada kebosanan dan tempat di mana semuanya telah berganti seiring dengan musim jejaring sosial yang merotasi hidup hingga berantakan.

Seolah-olah, realitas itu begitu dekat dan harus kita dekati, semakin dalam. Semakin kita menjauh kepada keadaan yang sesungguhnya. Sehingga di mata yang lainnya kita begitu menarik perhatian dan tiada lagi pengabaian. Semuanya dibuat-buat, hingga suatu saat kita tiba.. Tiba di persimpangan yang kita buang dengan percuma berhari-hari sebelumnya, kita lontarkan jauh dan riuh.. Dan kali ini, kita harus duduk bersebelahan menahan isak dan memeluk erat.. satu hal yang telah kita buang, kini meringkuk dalam pelukan. Kita merasa bosan, sehingga pencarian harus kita lanjutkan. Namun kali ini, kita kadung lelah dengan segala hal yang sebelumnya terlalu membuncah, terlalu bergairah, dan menjadikan kita terduduk lelah. Mencari jalan pulang sebelumnya, tempat berpulang pengganti rumah. Mencari tempat berteduh kepada peluh yang kian merinai, tempat memeluk yang hangat dan indah. Mencari hal-hal yang kian kita tinggalkan dan sesungguhnya begitu berarti dan mengerti..

Mengais perasaan terhadap kelelahan.. dan kebingungan kali ini memutarku begitu jauh. Sehingga aku yang kian rapuh ini menjadi bahkan untuk duduk terjatuh, enggan meraih peluh. Aku butuh obat apatis ku, obat pelarianku terhadap hyper-realitas dan pasukan zaman.. Aku ingin berlari seperti kamu dan enggan menemukan jalan pulang sebelumnya. Aku terlalu lelah dalam pencarian ini, aku enggan kembali. Sekalipun naluri, tangis, dan rindu menuntutku berdiri jadi diriku yang sebelumnya. Aku ingin sekali menjadi kita yang apatis, kepada kita, aku dan diriku.

Aku ingin mencintai diriku dengan lebih baik."

0 komentar: