Semakin sering kita bicara semakin banyak yang terbuka dan semua orang ketahui. Semakin terbiasa kita menulis, semakin lihai kita mendapatkan cara untuk bicara dengan gaya yang lebih cool bahkan untuk menghina seseorang dan sebagainya secara terselubung. Dan demikianlah otak saya kelu tanpa menulis bertahun-tahun dan diam.
Ngga kerasa udah semester 4. Artinya udah setahun lebih saya hidup di Solo sekalipun belom utuh karena ya kalo diitung-itung kepotong banyak lah sama liburan pulang ke rumahnya. Demikian saya menggendut dan melarat. Ehm, Sebenernya kalimat terakhir terlalu terdramatisir, makna sebenarnya adalah berat tubuh saya yang belum stabil karena sesungguhnya saya masih berat melepas jabatan saya sebagai pemamah biak sejati sedunia. Solo adalah pusat kuliner yang berhasil men-jet-coaster-kan berat badan saya. Dan makna melarat adalah kehidupan anak kos yang tetep ngga gampang, men. Ya biasa aja deh anak kos. Kali ini banyak yang mau saya share.
Barbieland, booster tv sudah diganti yang baru. Tatanan kamar udah kegubah yang ke empat kali kiranya dari awal semester, dengan porter dan design interior tertangguh sedunia (baca: Fenti Cantik). Ya lumayan lah sekiranya buat lahapan otot tubuh saya ngangkatin meja ama dipan sambil maku-maku pake ulekan kosan sendirian. Hidup saya semakin indah dan lengkap di Solo semenjak ada Pedro. Entahlah motor moron yang bersuara lembut banget itu sangatlah memfasilitasi hasrat saya selama ini kemanapun, super hemat dan super sekali rasanya kalo lagi lemes selalu ketiban sama bodinya yang super semok.
Akhir-akhir ini saya berpikir banyak mengenai ‘true-friends’, just skip it. Saya banyak memikirkan kasih sayang Ibu sama Ayah saya yang belakangan ini semakin bawel. Belakangan ini saya banyak mendapat perhatian dan curahan kasih sayang. Oiya saya juga sedang sering berpikir dan menebak, sekalipun pada akhirnyapun hanya sebatas menguraikan ‘Gimana ya?’ mengenai dunia saya selanjutnya, mengenai masa tua, Ibu dan Ayah ketika saya dewasa, dan persahabatan saya di hari tua nanti.
Hidup semakin kerasa indahnya, ketika saya menemukan diri saya yang sebenarnya kembali. Saya merasa sangat bersyukur sekaligus memang menyesal ketika menyadari perubahan yang begitu drastis dan membuat saya bicara berulang-ulang jelas menyatakan “bukan-gua-banget’. Worthless. I did trashed my self, but alhamdulillah wasyukurillah God saved me soon. Then I realized, It doesn’t need to be guessed anymore, it needs to be lived, enjoy it Fun.
Merusak hidup orang emang menyenangkan tapi ngga menyenangkan kalo misalnya kita dibales dirusak hidupnya sama orang lain. Makanya ngga usah deh revenge-revengean macem film-film superhero Amerika.Saya bilang sama diri saya buat ikhlas bener-bener sama apa yang saya terima sekalipun udah dirusak orang.Eh ini bukan konotasi negatif ya.Saya free drugs dan virginity-fighter.
Btw ada dosen muda super ganteng di kelas saya semester ini. Yang jadi nilai plus beliau udah S2, ngerti habit anak twitter, dan doski idealis. Plus berambut keriting ikal. Matanya tipis banget, he cutely loses his eyes when he smiles. He’s kindly my favorite guy. Sayangnya. Bla-bla (Isi sendiri, red.) Dan banyak dosen baru yang ngga saya kenal sebelumnya. Dan ada makul fotografiiii! Sekalipun ngga bisa moto, betapa senengnya pada akhirnya saya masuk ke materi dunia ini. Ya ternyata banyak juga cerita perkuliahan kali ini. Sekalipun saya masih belom punya dosen favorit di FISIP tapi FISIP kian banyak mengukir cerita di hidup saya. Tsah.. Ini ceritaku. Apa ceritamu :3
0 komentar:
Posting Komentar