Sejujurnya
saya cuma males menjadi Orang-Jujur-yang-Kemudian-Diremehkan-dan-Hanya-Memuaskan-Orang-Orang-Kepo-dan-Tukang-Ikut-Ikut
sih.
Mungkin
itu adalah alasan yang paling kuat mengenai kenapa saya jarang mengeditorialkan
diri saya di dalam blog ini. Saya sudah semakin tua, rasanya mini blogger sudah
paling efisien merefleksikan perasaan dan jiwa raga saya, dan berpuisi
tiba-tiba menjadi mainstream karena begitu banyak sudah saat ini orang mencoba
apa yang tidak seharusnya mereka coba. Ngga, ngga ngejudge kok. Emangnya dosen
gue yang dengan senang hati bilang tulisan orang lain jelek. Sedangkan sendirinya
bahkan belom mengkonsepkan subjektivitasnya soal ‘melihat’ orang lain.
Sudah
menuju 3 tahun saya tinggal di Surakarta. Ngga genap sih, kan masih sering
bolak-balik. Saya sekarang seneng banget terjebak sama hal-hal instan. Kegiatan
menyenangkan zaman sekarang ini semuanya, sifatnya semu. Dibela-belain seneng,
di ujung, rasanya tetep sama: ngga memuaskan. Makanya saya selalu bersikap
seolah-olah.. ya memang sedang di ujung tanduk. Saya membalik diri saya jadi
orang yang.. apa ya.. ibaratnya lelet lah gitu. Sensitivitas saya mati, bagi
perasaan-perasaan tertentu yang dalam.
Liburan
di Jakarta kali ini adalah liburan yang benar-benar mahasiswa. Sebelum pada
akhirnya, kita diperlihatkan lebih luas lagi soal dunia tua. Senengnya masih
bisa marathon ngelepas kangen, berhasil quality time sama sahabat-sahabat dari
TK-sampe SMA yang sayangnya masih pol-polan ngga berubah. Poor me, belom ketemu
Abang sama anak-anak Sligro.
By
the way, dalam dua bulan terakhir senengnya lagi bisa ngurusin dua acaranya
@Kineunssolo. Ngobrol Bareng Director Rectoverso dan Pemutaran Kecil Mata
Tertutup. Trus selain itu saya juga urus magang-gang-gang yang suratnya ngga
jadi-jadi. Padahal saya mau memanfaatkan liburan panjang ini buat mengurus
semuanya.
Porsi
liburannya sebenernya cukup. Cuma kadang cek-cok rumah tangga menghancurkan hati
saya. Untungnya baby Aisyah brighten up my life back. Saya anak yang
berbahagia, cuma emang kadang orangtua saya lebainya ampun-ampunan aja. But that’s
a life. I’m ready, back to campus life..
0 komentar:
Posting Komentar