Minggu, 17 Februari 2013

God knows I'm trying


Sejujurnya saya cuma males menjadi Orang-Jujur-yang-Kemudian-Diremehkan-dan-Hanya-Memuaskan-Orang-Orang-Kepo-dan-Tukang-Ikut-Ikut sih.
Mungkin itu adalah alasan yang paling kuat mengenai kenapa saya jarang mengeditorialkan diri saya di dalam blog ini. Saya sudah semakin tua, rasanya mini blogger sudah paling efisien merefleksikan perasaan dan jiwa raga saya, dan berpuisi tiba-tiba menjadi mainstream karena begitu banyak sudah saat ini orang mencoba apa yang tidak seharusnya mereka coba. Ngga, ngga ngejudge kok. Emangnya dosen gue yang dengan senang hati bilang tulisan orang lain jelek. Sedangkan sendirinya bahkan belom mengkonsepkan subjektivitasnya soal ‘melihat’ orang lain.
Sudah menuju 3 tahun saya tinggal di Surakarta. Ngga genap sih, kan masih sering bolak-balik. Saya sekarang seneng banget terjebak sama hal-hal instan. Kegiatan menyenangkan zaman sekarang ini semuanya, sifatnya semu. Dibela-belain seneng, di ujung, rasanya tetep sama: ngga memuaskan. Makanya saya selalu bersikap seolah-olah.. ya memang sedang di ujung tanduk. Saya membalik diri saya jadi orang yang.. apa ya.. ibaratnya lelet lah gitu. Sensitivitas saya mati, bagi perasaan-perasaan tertentu yang dalam.
Liburan di Jakarta kali ini adalah liburan yang benar-benar mahasiswa. Sebelum pada akhirnya, kita diperlihatkan lebih luas lagi soal dunia tua. Senengnya masih bisa marathon ngelepas kangen, berhasil quality time sama sahabat-sahabat dari TK-sampe SMA yang sayangnya masih pol-polan ngga berubah. Poor me, belom ketemu Abang sama anak-anak Sligro.
By the way, dalam dua bulan terakhir senengnya lagi bisa ngurusin dua acaranya @Kineunssolo. Ngobrol Bareng Director Rectoverso dan Pemutaran Kecil Mata Tertutup. Trus selain itu saya juga urus magang-gang-gang yang suratnya ngga jadi-jadi. Padahal saya mau memanfaatkan liburan panjang ini buat mengurus semuanya.
Porsi liburannya sebenernya cukup. Cuma kadang cek-cok rumah tangga menghancurkan hati saya. Untungnya baby Aisyah brighten up my life back. Saya anak yang berbahagia, cuma emang kadang orangtua saya lebainya ampun-ampunan aja. But that’s a life. I’m ready, back to campus life..

0 komentar: