Sabtu, 31 Agustus 2013

Apatheis

Sekarang gue sedikit ngerti kenapa ada keyakinan bernama Atheis dan sekian banyak orang masih jadi pengikut kentalnya. Setelah luntang-lantung di bumi untuk beberapa tahun ini, rasanya pilihan menjadi tidak percaya apa-apa adalah pilihan yang terbaik. Berhubung emang karena gue makhluk apatis yang sensitif, bersentuhan dengan apa-apa rasanya ngga lebih baik dari tidak terkena masalah apapun karena berjalan di jalan yang tepat, jalan atas kemauan sendiri. No, it isn’t point about the real religion.
Ini masalah sikap.

Ketahuilah, menjadi manusia normal bukan hal yang gampang. Merasa naif terhadap diri sendiri, ketika merefleksikan diri sendiri kepada masa lalu dan imajinasi akan seperti apa gue selanjutnya. Menjadi baik atau buruk, menjadi normal atau semakin.. yah begitulah. Sayangnya semua orang tetep milih buat jadi normal, jadi kita akan terus berjalan sesuai apa yang orang lain jalankan. Menjadi berbeda masih sangsi, bahkan mau mengungkapkannya aja udah takut setengah mati. Merasa ngga pantes dan bingung gimana harus mulainya. Emang sih kedengeran tolol, tapi bukan main emang susahnya setengah mati menjadikan pikiran kita hidup sesuai dengan skema yang tergambar sebelumnya di otak atau di mimpi kita. Ngga gampang men ngerubah something yang udah pernah kita ‘curse’ untuk bangkit lagi dan merubah hidup. We do really need to grow up, tapi gimana caranya.

0 komentar: