Menjelaskan adalah bagian yang rumit saat ini. Setiap jengkalnya sulit untuk disentuh
bagaimana, sesungguhnya, keadaannya. Sayangnya, kita sama-sama mengenal betul
dan enggan beranjak. Entah mungkin karena belum tahu arahnya. Dan ketika aku
mencoba menerka selanjutnya, sebagian menghilang dan sebagian melekat erat di
kulit. Sampai ketika aku menengok dan tertarik ke sedalam-dalamnya putaran air
yang menghisapku hilang, dan di antaranya terdapat kamu yang menarik keluar. Mengingatkan
bahwa seharusnya ada bagian yang tidak semestinya musnah, di dalam aku. Dan sadar
adalah aku bukan jawaban yang baik. Bahkan untuk pikiranku sendiri.
Maka
aku bertanya kepada kamu, cermin kepalaku. Yang membaca mengenai segala khayal
yang merinai di otak. Sampai ke pelupuknya dan menghayati setiap kata yang
ingin aku bicarakan. Padahal sudah seluruh hidup aku tak pernah peduli. Adakah aku
menjadi kepala besar yang arogan dan menjadi yang tersulit di benakmu? Sementara
kita tertawa pada satu paham yang sama. Pada satu jarak yang sama. Perantara kata.
Perantara perasaan. Kita menjadi baik-baik saja. Jangan saling mengecewakan.
0 komentar:
Posting Komentar