Saya baru saja membaca, anda tahu kan saya suka membaca, haha ngga penting.
Aduh gimana ya saya jadi kepikiran tentang seorang seniman. Tapi gimana mengenalkan seniman pada ibu saya?
Apa yang bisa dipandang dari seorang seniman?
Cinta?
Mati makan cinta nantinya, saja.
Nanti suami saya juga seniman, liat aja hahaha. Siapa yang gak saya gila-gilai laki-laki yang mampu menaklukan saya dengan sentuhan lembutnya pada kata, lalu ia tertawa menyentuh jari saya sembari bicara, "...ini namanya cinta".
Tapi ujungnya nggak biasa tercipta. lha wong kalau dirunut dari bibit bebet bobotnya, akan jarang sekali seniman yang cinta sama saya. Wah nggak mau juga sih soal yang ini. Ibu saya mensugestikan pria tampan adalah turunan tiong hoanya tapi juga orang Jawa,( HELL YEAH! WHAT MY DAD LOOKS LIKE, MOM!? -,- ) oke, saya harus jauh-jauh ke Semarang. Belum tentu nantinya saya dapat.
Oke saya ngawur. Intinya saya sedang tergila-gila kembali pada sajak seseorang seniman. Iya yang sebelumnya juga sudah saya katakan. Karena setelah saya telusuri lagi ternyata disajaki adalah indah, dan saya begitu ingin memilikinya, sekalian dimilikinya. Dia begitu sederhana, dalam barisan rima bisa tertawa sekaligus buka mata.
Saya mau menikah dengan orang Solo, bertutur Jawa halus, shalatnya mulus, kulitnya putih menandakan dia tionghoa, dia jahat mengulik politik juga jahat menelanjangi orang-orang dengan bait sajaknya, lalu ia bertaubat kembali ke kota, siap melamarku dengan satu lahan tanah di desa dengan sebangunan rumah Joglo yang dipinggirnya ada barisan jati kebun milik kita berdua, lalu ia anak-pinakan sapi-sapi betina yang melimpah susunya, selain itu bisnis di kota juga berjaya, kita tinggal di desa dan cukup kaya, punya anak kembar dua jumlahnya, nanti dia sebut lanang dan genduk -ku. Tiap malam bercinta pada dunia, dia mimpikan saya tentang sastra, tentang siapa-siapa dan dia tertawa mendengar saya tak tahu ilmunya, karena dia cerdas..
Huauuahhahahah oke saya semakin ngawur, jadi begitulah orang sedang jatuh cinta. ia akan terus bertanya mengapa cintanya tak kunjung tiba. yah, bukannya juga saya mau mengelak. saya mah akan mensyukuri semua yang nanti akan saya terima. Dan mungkin yang saya mimpikan tengah malam ini.... hmm.. ckck kayaknya susuah ya. Hahaha, justru dulu orang-orang yang saya kagumi sedari dulu (sekarang berhati-hati mengagumi orang) adalah tipe-tipe yang gak benjeet.. yang jauh dari seniman dan justruu jauh sekali dengan apa yang saya tulis di paragraf sebelumnya. Bahkan, dia dia lebih mampu menarik urat lehernya mengeluarkan suara riak riak ketimbang bernyanyi, berdesir, menulis puisi. paling ujung nulis lagu metal pake bahasa Inggris yang mendengarnya beria istighfar.
Aneh, kalau saya bisa bicara tentang paragraf empat, saya jadi keinget sama mantan calon besan ibu saya kemarin waktu di Solo *,*, saya jadi ingat perjodohan, saya jadi inget Buronan Detik, saya jadi inget ki Joko, saya jadi inget Sulele, saja jadi mau muntah. hahahah pis
Aneh, kalau saya bicara tentang paragraf empat, saya kan takut sama orang-orang sejenis itu, seniman, rata-rata kurang beriman, menggerutu, hidupnya kelabu, tak ada aral yang dia tuju, dan tubuhnya bau rokok samsu. (mungkin dwiayulestari tau yang saya maksud). huah
wah hebat itu seniman dan buku bak fotokopiannya, mampu membuat saya jujur pada dunia, sekaligus dusta pada maya. heeeeeeem.. good night
10.08pm
Kamis, 26 November 2009
2012
When I asked people, how about 2012? And they just said.. oh the movie just it, only just it. Then my question would be appear, how could yooou people say like that? Why?
Yes, for me that was so amazed to see the movie. I felt early, that the movie would be something.. so I really really wondered to see it. This movie is the best doctrin ever, and the time is so exact! So, what do ya think about the end of the world? I believe. yes, because, in my religion too there is a pillar about it, called the 5th of rukun iman, im a moslem.. you understand about it. Hehe..But, I do not believe that my doomsday will be as the movie. I have my own doomdaze someday, I believe on it.
For me, the movie has an own moral value, I adored the creators that had been succesly made the movie. You had been made me losing my reveries when I watched the movie. First, I love the effects! So much in love, with the technologies in the movie.. I never think before, about the saving lots of people from the ends of the world? Why, there was brilliant idea like that? Made a big ship, then you could escape from the fate? Why there were big tsunami to 1500m? why people could safe? Why the earth’s crust? Oh my God.. I was so late, then im grateful had sufficient time to see the movie.
I could learn, how we could separated with all beloved person in this world by second. Then, I’ll try to love the earth, more. I never think about the real ends of world. Submit to my fate, and scream all names that I ever knew.
The creator was great, they’re brilliant and genious. Just a morron person that cheated by infotainment and think about the real of world’s end would be like in the movie., oh, poor
So, I recommendyou to watch this, guyssss
Yes, for me that was so amazed to see the movie. I felt early, that the movie would be something.. so I really really wondered to see it. This movie is the best doctrin ever, and the time is so exact! So, what do ya think about the end of the world? I believe. yes, because, in my religion too there is a pillar about it, called the 5th of rukun iman, im a moslem.. you understand about it. Hehe..But, I do not believe that my doomsday will be as the movie. I have my own doomdaze someday, I believe on it.
For me, the movie has an own moral value, I adored the creators that had been succesly made the movie. You had been made me losing my reveries when I watched the movie. First, I love the effects! So much in love, with the technologies in the movie.. I never think before, about the saving lots of people from the ends of the world? Why, there was brilliant idea like that? Made a big ship, then you could escape from the fate? Why there were big tsunami to 1500m? why people could safe? Why the earth’s crust? Oh my God.. I was so late, then im grateful had sufficient time to see the movie.
I could learn, how we could separated with all beloved person in this world by second. Then, I’ll try to love the earth, more. I never think about the real ends of world. Submit to my fate, and scream all names that I ever knew.
The creator was great, they’re brilliant and genious. Just a morron person that cheated by infotainment and think about the real of world’s end would be like in the movie., oh, poor
So, I recommendyou to watch this, guyssss
Selasa, 10 November 2009
Short Message Service
Yah,
Waktunya masih jauh
Bila nanti mau berlabuh
Aku dulu mati rapuh
dan, bumi masih bicara
Kau menangisinya
dan Ibu bertanya-tanya
Aku, padanya
Yah, Ayah
Aku menatapmu
di balik kelambu biru
di dekat lampu
memakan kalbu dilekat rindu
menulis haru atas doaku
Yah, Ayah
Aku mengenal pilu mu
Gersang, nan menguliti pijakanmu
Aku ngilu, membeku
Yah, Ayah
Ada api di sampingmu
Ada Dia menguasaimu
Yah, Ayah
Ini sebentar
Penengah kita bertengkar
Ini akan cepat
Selagi aku mengambil tempat
Ayah,
Usiaku dari perempat jaman
Aku sudah beriman
di balik kelambu
di dekat lampu
Sudah terima pesanku?
Waktunya masih jauh
Bila nanti mau berlabuh
Aku dulu mati rapuh
dan, bumi masih bicara
Kau menangisinya
dan Ibu bertanya-tanya
Aku, padanya
Yah, Ayah
Aku menatapmu
di balik kelambu biru
di dekat lampu
memakan kalbu dilekat rindu
menulis haru atas doaku
Yah, Ayah
Aku mengenal pilu mu
Gersang, nan menguliti pijakanmu
Aku ngilu, membeku
Yah, Ayah
Ada api di sampingmu
Ada Dia menguasaimu
Yah, Ayah
Ini sebentar
Penengah kita bertengkar
Ini akan cepat
Selagi aku mengambil tempat
Ayah,
Usiaku dari perempat jaman
Aku sudah beriman
di balik kelambu
di dekat lampu
Sudah terima pesanku?
Minggu, 08 November 2009
dst.
Dengar, kamu dengarnya bukan?
Aku tahu kamu dengar
Bising-bising peniti hati, menggerus telepati
Aku tahu kamu dengar
dst.
Perhatikan, kamu mengenalnya bukan?
Aku tahu kamu kenal
Saat untaian mata puan itu, ungu jadi kelabu
Dan dia jadi mesra pada haru
Aku benar-benar tahu kamu mengenalnya.
dst.
Ujung biasku, kamu dapat meriapnya
Pada lantai 19 di antara menara
Jelas pada warna bercahaya
Dipeluk awan nan terus bicara
Menghampiri elang botak kepala
Dan kamu tetap di sana
Ada
Menahanku, rata
dst.
Sekalipun, aku tahu
aku malu
aku kelu
dst.
Begitu dunia ranah
memijakmu ramah
di mana bagianku?
Kamu cuma beku
Tanpa aku tahu kamu
Seluruh ketika kamu biru atau sekaligus lagi kelabu.
Kamu diam
Kelam
Tetap dalam
dst
Kamu cermin pada langit
Retak, memelankolis
Dramatis!
Tipis
Bahkan aku tak mampu menyibak kelammu
Dalam rindu
Aku terharu, tidak menunggu
dst.
Dia aspal pada jalan Kemang,
Di antaraku yang besar menjulang
dst.
Dan aku, dst.
Aku tahu kamu dengar
Bising-bising peniti hati, menggerus telepati
Aku tahu kamu dengar
dst.
Perhatikan, kamu mengenalnya bukan?
Aku tahu kamu kenal
Saat untaian mata puan itu, ungu jadi kelabu
Dan dia jadi mesra pada haru
Aku benar-benar tahu kamu mengenalnya.
dst.
Ujung biasku, kamu dapat meriapnya
Pada lantai 19 di antara menara
Jelas pada warna bercahaya
Dipeluk awan nan terus bicara
Menghampiri elang botak kepala
Dan kamu tetap di sana
Ada
Menahanku, rata
dst.
Sekalipun, aku tahu
aku malu
aku kelu
dst.
Begitu dunia ranah
memijakmu ramah
di mana bagianku?
Kamu cuma beku
Tanpa aku tahu kamu
Seluruh ketika kamu biru atau sekaligus lagi kelabu.
Kamu diam
Kelam
Tetap dalam
dst
Kamu cermin pada langit
Retak, memelankolis
Dramatis!
Tipis
Bahkan aku tak mampu menyibak kelammu
Dalam rindu
Aku terharu, tidak menunggu
dst.
Dia aspal pada jalan Kemang,
Di antaraku yang besar menjulang
dst.
Dan aku, dst.
Kamis, 05 November 2009
Sakit(beneran)lagi
Kayaknya ini penyakit menahun deh. Penyakit beneran ya, bukan yg dibuat2 kaya misalnya sakit hati. Dulu, waktu kelas 2 gue juga sakit beginian. Klimaksnya tepat hari Kamis juga, tapi ga tau tgl. berapa dulu.
Oke, dokter gue sedang buron lagi, gue dipaksa nggelegek' ramuan kunyit lagi à la nyokap. Selanjutnya, gue dikatain bayi lagi.
Mungkin kali ini bedanya gue lebih bisa nge handle apa yg terjadi sama diri gue. Kalo dulu, gue baru sadar setelah asam lambung gue overlimit buanget tapi kali ini gue berusaha menganalisis kejadian yg akan terjadi. Sadar duluan gitu ceritanya, tapi tetep aja sakit, sakit banget, masih sama kaya dulu :'(
Sialnya, hari Kamis ini ada UHB, mata pelajarannya ; Deutsch en Sosiologi. See, gue ga mau remed sama bu Suyatmi atau nyontek! Dari kemaren-kemaren gue ga nyontek! Hanya karna lantaran kemarinnya buka buku yg kebuka malah rasa mual. Lemes banget ga bisa belajar -,-
Jadi gue prefer ngegeletak di rumah, ga sekolah, istirahatin badan gue, yg selama ini tidur kurang, makan sembarangan, jarang consume vitamin C, terlalu banyak deadline ini itulah, janji sana sini lah. Horray!
Mungkin karena gue sensitiv dan gue lagi sakit(hehe ga nyambung ya) jadi tingkat manja en cengeng gue bertambah. Ibu gue kemarin jadi ga kerja, gue suruh nemenin gue tidur yg ujungnya malah curcolan, dan akhirnya dia buat ramuan yg ga banget itu. Then, it successed! What an astonisment ~,~ padahal rasanya ga enak, bau rempah beinjet huaa (wajar kan kalo gue nangis ya kan ya kan ya kan!?) dan dia memberi wejangan ke gue buat mewariskan resepnya, buat ngasi ke siapapun yg bernasib kaya gue, siapa yg mau?
I do not care, although everyones seems not care to me lah. But, am thankin to God, has give me this fucking thing. Alhamdulillah ya, tandanya masih disayang sama Allah. Gimana kalo dikasi yg lebih parah hmm
okey, sekarang ga tau lagi mau ngapain :'(
Oke, dokter gue sedang buron lagi, gue dipaksa nggelegek' ramuan kunyit lagi à la nyokap. Selanjutnya, gue dikatain bayi lagi.
Mungkin kali ini bedanya gue lebih bisa nge handle apa yg terjadi sama diri gue. Kalo dulu, gue baru sadar setelah asam lambung gue overlimit buanget tapi kali ini gue berusaha menganalisis kejadian yg akan terjadi. Sadar duluan gitu ceritanya, tapi tetep aja sakit, sakit banget, masih sama kaya dulu :'(
Sialnya, hari Kamis ini ada UHB, mata pelajarannya ; Deutsch en Sosiologi. See, gue ga mau remed sama bu Suyatmi atau nyontek! Dari kemaren-kemaren gue ga nyontek! Hanya karna lantaran kemarinnya buka buku yg kebuka malah rasa mual. Lemes banget ga bisa belajar -,-
Jadi gue prefer ngegeletak di rumah, ga sekolah, istirahatin badan gue, yg selama ini tidur kurang, makan sembarangan, jarang consume vitamin C, terlalu banyak deadline ini itulah, janji sana sini lah. Horray!
Mungkin karena gue sensitiv dan gue lagi sakit(hehe ga nyambung ya) jadi tingkat manja en cengeng gue bertambah. Ibu gue kemarin jadi ga kerja, gue suruh nemenin gue tidur yg ujungnya malah curcolan, dan akhirnya dia buat ramuan yg ga banget itu. Then, it successed! What an astonisment ~,~ padahal rasanya ga enak, bau rempah beinjet huaa (wajar kan kalo gue nangis ya kan ya kan ya kan!?) dan dia memberi wejangan ke gue buat mewariskan resepnya, buat ngasi ke siapapun yg bernasib kaya gue, siapa yg mau?
I do not care, although everyones seems not care to me lah. But, am thankin to God, has give me this fucking thing. Alhamdulillah ya, tandanya masih disayang sama Allah. Gimana kalo dikasi yg lebih parah hmm
okey, sekarang ga tau lagi mau ngapain :'(
Rabu, 04 November 2009
SDD
Haloo lama tak sua, dengarkan saya mau bicara, saya menemukan sosok baru nan romantis puitis dan mungkin dapat menjadi inspirasi bagi siapa yg mencari idola di minggu ini! Hihi
Sajaknya menjadi salah satu yg terus saya damba sejak dulu. Saya berfikir ada yg memusikalisasikan atau bahkan membisikkan khusus pada saya tentang nya. Hahahahaha
Jadi saya yg norak baru melihat buku kumpulan karyanya, tenang deh kali ini bukan pak Nikolas keg a.k.a pak Atik sang seniman geografi saya yg cerdas.
Tapi mengenai, Sapardi Djoko Damono, dengan salah satu sajaknya yg menjadi kesenangan saya
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)
hehehehe thaaaats why im so in love with the opus. Sederhana tapi itu saya. Beliau seniman, orang Jawa, dari Solo. Seumuran Yangkung saya yang sudah alm. Beliau tokoh akademikus, dan menjadi pengajar di FIB UI yang angker :'( why why why gitu loooh.
Saya jadi mimpi tentang sosok laki-laki seperti beliau, terus-terusan mimpi, hayo siapa tahu mimpi saya, haha
Sebenarnya ini bukan resensi atau sekedar rujukan, tapi buat penggemar puisi, kalau lagi ngga ada kerjaan yaaah sempatkanlah membacanya. Salah satu bukunya yg berjudul salah satu sajak jua dalam bukunya ; Hujan Bulan Juni.
Hihi ;)
Sajaknya menjadi salah satu yg terus saya damba sejak dulu. Saya berfikir ada yg memusikalisasikan atau bahkan membisikkan khusus pada saya tentang nya. Hahahahaha
Jadi saya yg norak baru melihat buku kumpulan karyanya, tenang deh kali ini bukan pak Nikolas keg a.k.a pak Atik sang seniman geografi saya yg cerdas.
Tapi mengenai, Sapardi Djoko Damono, dengan salah satu sajaknya yg menjadi kesenangan saya
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)
hehehehe thaaaats why im so in love with the opus. Sederhana tapi itu saya. Beliau seniman, orang Jawa, dari Solo. Seumuran Yangkung saya yang sudah alm. Beliau tokoh akademikus, dan menjadi pengajar di FIB UI yang angker :'( why why why gitu loooh.
Saya jadi mimpi tentang sosok laki-laki seperti beliau, terus-terusan mimpi, hayo siapa tahu mimpi saya, haha
Sebenarnya ini bukan resensi atau sekedar rujukan, tapi buat penggemar puisi, kalau lagi ngga ada kerjaan yaaah sempatkanlah membacanya. Salah satu bukunya yg berjudul salah satu sajak jua dalam bukunya ; Hujan Bulan Juni.
Hihi ;)
Label:
Lantai Panggung,
November 2009,
SMA
Selasa, 03 November 2009
Bicara saja
Aku tahu kamu dan aku begitu sama, berserupa
Jadi aku tahu bila kamu berkata, akan ada makna
Kalau aku bertanya, kamu balas bertanya
Dan kamu menunjukan kritis-krisismu pada aku
Tanpa jemu, aku melagu
Mendengar kisahmu, dan aku tahu
Aku tahu kita menunggu
Aku tahu kamu sedang menyingkirkan palsu
Tapi, kamu tahu aku
Rentan akan beludru
Jadi aku hanya mau..
Tanya saja pada sang waktu
Jawabnya pasti lama
Sama kamu layaknya
Aku ingin kabur
melebur
tertabur
ataupun hancur
Sekaligus padamu
Kamu penakluk waktuku
Kamu pencaharku tentangnya
Mungkin sekaligus jamban-jamban
Pelepas beban..
Aku takut kikisan
Tapi dia terus mencoba beri kesan
Dan kulitku akan -mu
Habis
Merintis
Tapi akan tetap tipis
Aku sudah bicara
Kamu tahu makna-makna
Sekarang dengar Tuhan bicara
Aku tinggal menerima..
Jadi aku tahu bila kamu berkata, akan ada makna
Kalau aku bertanya, kamu balas bertanya
Dan kamu menunjukan kritis-krisismu pada aku
Tanpa jemu, aku melagu
Mendengar kisahmu, dan aku tahu
Aku tahu kita menunggu
Aku tahu kamu sedang menyingkirkan palsu
Tapi, kamu tahu aku
Rentan akan beludru
Jadi aku hanya mau..
Tanya saja pada sang waktu
Jawabnya pasti lama
Sama kamu layaknya
Aku ingin kabur
melebur
tertabur
ataupun hancur
Sekaligus padamu
Kamu penakluk waktuku
Kamu pencaharku tentangnya
Mungkin sekaligus jamban-jamban
Pelepas beban..
Aku takut kikisan
Tapi dia terus mencoba beri kesan
Dan kulitku akan -mu
Habis
Merintis
Tapi akan tetap tipis
Aku sudah bicara
Kamu tahu makna-makna
Sekarang dengar Tuhan bicara
Aku tinggal menerima..
Langganan:
Postingan (Atom)