Yah,
Waktunya masih jauh
Bila nanti mau berlabuh
Aku dulu mati rapuh
dan, bumi masih bicara
Kau menangisinya
dan Ibu bertanya-tanya
Aku, padanya
Yah, Ayah
Aku menatapmu
di balik kelambu biru
di dekat lampu
memakan kalbu dilekat rindu
menulis haru atas doaku
Yah, Ayah
Aku mengenal pilu mu
Gersang, nan menguliti pijakanmu
Aku ngilu, membeku
Yah, Ayah
Ada api di sampingmu
Ada Dia menguasaimu
Yah, Ayah
Ini sebentar
Penengah kita bertengkar
Ini akan cepat
Selagi aku mengambil tempat
Ayah,
Usiaku dari perempat jaman
Aku sudah beriman
di balik kelambu
di dekat lampu
Sudah terima pesanku?
Selasa, 10 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar