Awal Juni ini
Akhir-akhir ini kita dilibatkan sama kata “manusiawi”. Orang-orang sekitar seperti baru saja dibangkitkan setelah mendengar gusrah-gusruh di kapal. Baru menunggu korban, baru pada akhirnya membuka mata, tangi kok yen wis telat.. bangun ketika ada yang bawa-bawa nama dari Tanah Air, tangi nek mpun wonten tiyangan saka sluruh dunia, a.k.a mancanegara. Seakan takut yang dari negeri sendiri hilang tertelan.
Sekarang, baru sok berdo’a biar mereka para syuhada diterima jihadnya, baru berhenti minum kopi Yahudi, baru benci sama Israel.
Sekarang baru tau, anak umur 3 tahun ditembakin di depan mata ibunya, baru tahu anak lulus SMA seumuran diperkosa giliran macem zaman Gerwani, baru buka Youtube untuk tidak sekedar melihat video Justin Bieber.. tapi untuk melihat kumpulan variasi menu pembantaian FuckIsrael untuk Palestina.
Sekarang baru tahu. Sekarang baru ditwit, sekarang baru diangkat di coffeeshop sambil sok sedih. Sekarang baru sok sedih, sekarang baru mau tobat. Sekarang, sekarang, sekarang..
Baru saat itu kita sadar? Subhanallah. Justru mereka yang pergi ke sana sudah ikhlas lahir batin nyerahin diri mereka untuk menjaga mukjizat Allah yang maha besar; warga Palestina yang dilimpahi ketabahan luar biasa dan Masjidil Aqsha.
Mereka yang ke sana, mereka yang memilih jalannya. Syuhada yang calon surga amin ya Allah. Mereka yang ke sana yang pergi untuk Allah, mempercepat kiamat, menghapus semua cobaan berat dari Allah,menerima cobaan dengan ridho Nya.
Mereka yang ke sana, yang tanpa topeng bersimpati, mewakili yang tidak mampu. Membunuh yg namanya ketakutan, yang menggetarkan hati dengan tekad mereka. Sekalipun orang selalu menganggap mujahid macam mereka lekat dengan yg namanya terrorist. Ya Allah naudzubillah. Saya berdoa para terrorist pergi ke Gaza, beribadah di luar negeri saja.
Sekarang, orang-orang makin bimbang. Kalau Yahudi suatu saat mampu ditaklukan, kiamatlah dunia.. apalagi saat ini calon dajal sudah lahir di Israel, silakan googling bayi mata di kening..
Saya bukan macam orang yang berkomentar untuk siapa-siapa. DARI DULU. Ini tentang diri saya, mengingatkan diri saya sendiri. menjadi lebih baik itu perlu, menjadi damai tidak mementingkan diri sendiri tapi melihat apa yang orang lain lihat, apa yang orang lain anggap. Pantas atau belumnya. Sekalipun dunia tidak sedikitpun melihat saya, bukankah sudah sepatutnya saya melihat dunia yg begitu besar, karena saya tinggal bersamanya. Kasian tau kalo nggak punya temen.
Ini adalah racauan dari otak busuk saya. Israel bangsat itu, bahkan neraka nggak akan sudi menerima mereka di sana.. dan saya yakin kalo Hitler bangun lagi, semuanya akan terkendali sementara, dan kita semua langsung saja suruh Hitler bunuh dirinya sendiri kembali..
Kamis, 24 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar