Kamis, 18 November 2010

Waktu Ibu ulang tahun 10-10-10

Pr makalah akhir-akhir ini menumpuk sekalilililili…

Rasanya sudah begitu lama saya hengkang dari dunia per-SD-an, tapi ternyata yang namanya pilihan itu memang tidak dapat diduga. Saya merasa saya dilahirkan untuk dunia yang satu ini, dunia perkuliahan yang hanya mengandalkan nalar kita bisa pertahankan keeksitensian diri. But! Perkuliahan masih penuh sama yang namanya pr, dan pr punya tenggat waktu yang tidak menyenangkan. Sejujurnya saya nggak mau dapet nilan C, jadi apa boleh buat saya akan berusaha, paling tidak membuat barisan paragraph dulu pernah menjadi hal kesukaan saya. semangat!

Hari ini ibu saya ulang yahun, saya ngak pernah ingat betul berapa tepatnya usia beliau. Padahal dia selalu gembar-gembor ke saya dia lahir tahun sekian bulan sekian hari sekian, bahkan shionya, sampe jamnya waktu Mbah saya melahirkan dia. Hubungan saya sama Ibu saya itu kontras banget, saya nggak bisa juga sih kaya anak-anak lainnya yang mendewakan mamanya, yang keliatan begitu ada jarak dan batas. Saya seperti sudah kehabisan palang untuk membatasi hubungan antara ibu dan anak, dia segala-galanya buat saya. Sekalipun saya pernah ‘nangis-dayak’ karena dipukulin sama dia, atau saya pernah berencana kabur atau bunuh diri sekalipun pas zaman SMA –zaman perlabilan- , Ibu adalah segala hal yang paling mengerti saya, Ibu adalah orang yang paling saya harapkan, tujukan, butuhkan, inginkan di dunia ini. Ibu adalah hal paling kolot sedunia, Ibu adalah koki terhebat sedunia, Ibu adalah manusia yang segalanya paham mengenai masa lalu saya, saat ini, bahkan nanti. Ibu adalah orang yang selalu memaafkan saya. ibu adalah orang yang sama persis seperti saya. ibu adalah orang yang paling menjengkelkan sedunia, Ibu adalah orang yang nggak pernah berhenti bicara mengenai saya. Ibu adalah mengenai segalanya tentang saya. saya benci Ibu dan sekaligus sangat mencintainya.

Ibu adalah orang sederhana dengan segala semangat hidup dan cintanya buat saya. dia adalah Ibu yang biasa, Ibu yang selalu berusaha bisa untuk anaknya, Ibu yang pelit, Ibu yang dermawan, Ibu yang bisa peran apa saja. Aktris terbaik di panggung besar ini. Saya nggak pernah membutuhkan dia untuk bermain fesbuk atau rajin membalas sms saya, itu menguntungkan, perannya menjadi Ibu tampak sempurna di bagian itu. Dia Ibu yang tidak mendidik anaknya di pergolakan zaman, Dia mendidik anaknya sebagaimana anaka di pangkuan Ibu, dia meluruskan jalan.. tidak menjadikannya terputus dan menangis lagi.

Dia berikan segalanya buat saya, kuliah di luar kota sampai blackberry. Dia selalu ingin saya tidak seperti dia, dia selalu ingin saya menjadi harapannya, dia selalu ingin saya punya pacar orang cina (oke yg satu ini dia sudah luluh kalo nanti saya punya pacar suku manapun) , dia selalu ingin saya menjadi anak perempuan seutuhnya, dia tidak pernah suka saya memakai gelang, pulang malam, merokok berlebihan, atau bermalasan untuk sisiran. Saya sudah berusaha untuk menjadi seperti yg dia inginkan dan kesemuanya membutuhkan proses. Liat aja nanti saya jadi cewe paling kece sedunia yang paling feminim.

“Terima kasih Ibuku sayang, Ibu yang selalu mengajarkan dunia yang sederhana itu menyenangkan,selamat ulang tahun kepada orang yang paling aku sayangi di seluruh jagad raya ini.. maaf aku nggak angkat sampai ke-21 telfon dari kemarin, dan nggak di sana hari ini.. semoga suka kuenya.. ti amo ma!”

0 komentar: