Minggu, 27 September 2009

More untitled

There is something wrong,
and it has happened to me from yesterday..
I wish get the strong,
then i can pass better for the next day

Little light, little voice
little red, little dress
its too succes to spin
ring my pain
leave me in

what the fucking thing here this place, now this time
oh God-ie can you see
im looks like mc graddy
jumping, jumpin highly
just my heart that has did it
and the other part has dead cause it.
Gimme satisfy, and i'll go fly.
Swear never ever be here anymoore! My people that has made me being here


(kok jadi kaya lirik rap -_-" )

Rabu, 23 September 2009

Aku si orang kota

Daerah sini payu penuh debu
Tak.. tak.. tak hatiku layu
Ditelan nafsu..
Lintang alasnya merinai rinai
Tanahnya mengering lelah menelan neraka
Hampa
Merindu dunia

Senin, 21 September 2009

Mudik part3

Gimana ya, saya jadi susah ceritanya. Ini bukan masalah keadaan saya yg sedang susah, tapi lebih ke pada otak dan mulut saya yg jadi susah sah sah, terkontruksi namun juga sudah terkontaminasi oleh hal-hal liar. Sudah susah, parah, gelisah ditambah.

Nama saya Fenti, saya sudah 16 tahun, 16 tahun saudara-saudara! Tapi saya merasa kedewasaan yg selalu saya harapkan tak kunjung juga hadirnya.

Sehari di Pekalongan, saya dan keluarga langsung cabs ke Solo. Padahal saya kerasan di sana, kaya pembantu rumah tangga jadinya.
Yang saya ingat tentang Solo, adalah kuto batiknya juga, jalan-jalan di kotanya, Keraton, monarki(halah), makanan!, bakso, pasar, yah mungkin karena menurut saya, Solo adalah salah satu kota modern berkembang dan siap menuju metropolitan. Kotanya sudah ramai yg jual voucher kartu provider super milik saya, om saya kamar mandinya sudah bershower dan rumahnya bertivi flat setengah, sinyal melimpah, alalah. Ck

Jadi, ibu saya merencanakan yang lain. Saya droped- di suatu tempat, rumah salah satu saudara. Yah pakde saya juga deh. Ibu saya ikut membangun rumahnya, tapi belum utuh sepenuhnya. Jadi aneh adanya. Ternyata alm granny en graddy pernah tinggal di sini.

Anda tahu? Rumahnya beralas pasir belum tertanam ubin. Masih disekati kayu, namun cukup berdinding bata besar-besar. Yang sangat saya cintai adalah bentuk atapnya; Joglo, dan kakusnya lebar jongkok. Luas, dan buah-buahan di halaman rumahnya berlomba menjuntai ke bawah. Berharap saya bawa pulang. Mangga, nangka, dan lain lain.
Rumah orang desa gimana sih, sederhana yah gitu. Pintunya terbuka lebar, tanpa sedikitpun rasa takut pada sales yg tak diundang, masuk ke rumah atau garong iseng. Kali ini hartanya ada tv, yg untuk mencari channelnya harus diputar-putar. Kalo di Jakarta sudah sekitar 1:990 lah di tiap rumah-rumahnya.


Jadi, apa yg membuat saya susah?
Saya takut tidur di tempat berdebu
Saya takut banyu-putihne ngeroso lemmah.
Saya nggak tau mau apa, serius. Paling asoy cuma warung di seberang, jualannya juga cuma jahe serbuk en kopinya cuma kopi burung berbulu indah. Akhirnya seperti yg terakhir saya lakukan, nonton tivi sama ayah saya. (Berita pembagian sembako maut). Yeah, metlek juga jadi temen setia, menemani saya menyetir, meneriakkan nama kudanil di mobil, dan berkencan di warung.
Saya males tempatnya panas, yah ini kota tapi masih desa. Nggak sejuk kaya di Pekalongan.
Saya ngerasa saya di sebuah reality show
Saya maunya nginep di rumah om aja. Zz
Ibu saya ngotot nginep di sini, sampai dia beli kasur, dia bilang khusus, buat saya. Karena dia (SOK) tau saya nggak bisa bertahan hidup.

Then, saya merasa tolol. Saya nggak melihat apa yg ingin (mungkin) orangtua saya lihat pada diri saya dan metlek.
Saya jadi prihatin, bude saya. Wanita yg menikahi pakde. Begitu benar-benar tampak seperti yg ada pada buku cerita saya waktu Sd. Tipikal wanita kuat juga, cekatan, namun dia terlihat santun, ayu, tabah, dan sumpah.. Dia seperti Ibu Kartini. Horey, dan kalau dia tahu apa yg ada di hati saya dia pasti akan menerima dan sadar, dan saya akan semakin terpekur. Bersalah.
Keluarga di sini nggak ada yg terlihat susah. Muka saya yg susah. Susah hidup.
Saya benar-benar jadi susah, ya saya ngga mau jadi munafik. Saya merasa nggak nyaman, bener-bener deh.. ampun. Saya kangen, kangen rumah susun. Tapi di sisi lain, saya ingat bude, dan almarhumah eyang uti dan alm. Yangkung.
Gimana dong?
Kenapa saya nggak bisa ya jadi wong ndeso? Sederhana gitu. Padahal saya sendiri yg bilang kalo saya sudah bosen sama yg nggak sederhana.
Nanti, kalau suatu saat saya jadi ibu dan istri, bagaimana kalo saya ngga bisa menerima kesederhanaan yg sudah menyambut saya.

Saya jadi semakin susah. Saya mau belajar, belajar kesederhanaan dari keluarga saudara saya. Saya mau jadi wanita yg santun dan kuat. Wah kalo sudah begini, saya jadi mikirin nanti teman hidup saya. Haha saya jadi mau juga bertemu mantan-mantan pacar ibu saya.
Nanti, saya mau cari yg menerima apa adanya saya seperti Ayah saya, dan saya juga aka memberikan seluruh adanya saya seperti Ibu saya.
-semakin susah semakin ngawur fikiran saya-

Mudik part2

Saya-aku-gue-I-Ich-eke-Akikah- Anna- Gue- Aye-Kulo? Z

Ummh.. Saya pilih saya untuk meminimalisasikan penilaian negativ atas kesubjektivitasan dari diri saya.
Saya akan mulai bercerita, sederhana. Tapi buat saya yah ini cukup istimewa, yah karna saya juga menulis di blog saya. Jadi sesuka saya saja ya.
Ini tentang saya, saya bersyukur saya ada di kampung halaman ayah saya.

1. Sungainya masih jernih dan berbatu banyak seperti yg saya ingat tentang umur saya di sana waktu balita. Saya masih belum berani telanjang di sana seperti banyak orang lakukan. Dan, mungkin tidak akan pernah.

2. Rumah keluarga saya di tempat yg sangat terpencil. Lewat hutan lindung. Pohon pinusnya masih tinggi yg hutannya terus membias, dan sawahnya terang benderang, buat hati saya riang gemilang. Seperti di Puncak- Bogor salah satu tempat favorit saya. Saya bisa berimaji. Lagi bersamanya. (:

3. Air di sumur rumah bude saya, dingin. Dan dalam, its like a mysterious big hole. Belum lagi, bak di tempat kakusnya di dalamnya ada udang-udang kecil, pemburu jentik. Saya suka mandi jadinya. Tapi bukan di bak kakus. Saya berfikir 4 kali untuk mandi atau tidak. Saya takut, airnya ada genangan hitam-hitam kecil tak berupa, tapi ini masalah hidup atau mati. Jadi, saya pilih mandi dan sikat gigi.

4. Saya selalu dapat love' dari para lansia atau sekedar mantan-mantan pacar ayah saya. Ketika mereka tahu saya, Dina. Saya suka dibilang ayu oleh mereka. Mereka bilang saya sudah perawan dan turunan ibu saya. Dan saya senang, kulit saya jadi terlihat lebih terang dari mereka :)

5. Saya nggak suka sama hal-hal yg berbau nggak enak, bentuknya aneh, dan serangga. Tapi, saya menganggap kasur mas saya, adalah kasur yg termasuk golongan ternyaman. Ketika berbaring, saya melihat barisan genting tidak tertutup, menghirup bau obat nyamuk tercampur udara dingin, dan bau-bau tanah menyapu saya, mendengar suara dewi persik di stasiun dangdut berduet dengan suara kambing milik mbah putri saya, memeluk bantal guling yg dulu pernah saya tinggalkan.


6. Saya punya keluarga yg aneh, dan darah anehnya lagi mengaliri saya. Para Bude saya yang hobi berteriak, mbah puteri dan sepupu saya mirip tokoh Jeng Kelin, Saudara-saudari yang gagah berani menjelajah kali. Mereka gesit lagi kuat, lari ke sana ke mari. Dan saya bersyukur mereka sangat memanja saya, tidak seperti bila saya di Solo.

7. Ayah saya jadi sedikit baik dan santun. Give me everything that i want. Dia tahu saya nggak suka ayam kampung, dia membawakan koper saya dari mobil. Dia tahu saya sangat suka sambal, dan dia yg tetap mengijinkan saya bermain ke kali. Ibu saya juga jadi sedikit baik dan tahu diri. Ia mengijinkan saya menambah saat makan malam. Dan berjanji menambah THR saya.

8. Saya sedikit kesal dengan
yg satu ini. Semakin tinggi saya, semakin musnah signal dari perusahaan provider untuk ponsel saya. No facebook, twitter, even blogger (jadi saya tunggu ke kota untuk posting ini), no sms, or just a call. Saya mulai terbiasa tanpa candu yg satu ini. Yah cuma setengah hari

9. Ini yg saya rindu. Sebagian orang, khususnya di desa Kandang Serang yg sangat mampu bertahan dengan keadaan yg sangat amat benar-benar sungguh sederhana. Yang saya tahu di sebagian rumah mereka adalah dalam bentuk yg lebih tepat dikatakan kandang. Besar bermeter-meter, kemudian disekati kayu-kayu lapuk, tidak ada perabot yg berarti. Hm, yah sekiranya hanya jam dinding berbaterai. Sedangkan sang empunya belum tentu bisa membaca jam. Menghitung jumlah uang dari ketimun yg berhasil ia jual pun tak bisa.Di halamannya banyak ayam yg dagingnya alot buat saya. Hidupnya penuh menanti, kalau buat saya nggak sepadan sama apa yg mereka lakukan dan sudah saya lihat. Dan, mereka begitu banyak melakukan aktivitas, tapi kalo menurut saya cuma gitu aja. Rumah mereka tetap kotor dan bertanah.
Di usia lansia, wanitanya gagah bawa parang ke mana-mana. Kuat melintas hutan lagi tanjakan. Kuat menenteng karung beras, saya aja nggak mampu gendong galon air. Wah hebat.

10. Id love to take photos here, all of parts!

Masih banyak. Tapi ibu saya memaksa saya masuk mobil. Horay kita ke Solo. (:

Minggu, 20 September 2009

Mudik part1

Aku suka banget sama travel-traveling-jalan-jalan2-desa-kota-hal baru semuanya lah. Hm
lebaran tahun ini, hari ini, ayah sama ibuku rencana buat nge-dropin satu-satu tempat kelahiran mereka. Jadi, kita mudik. Mudik darat, naik mobil. Yihiy, asyik.

Kampung ayahku di Pekalongan. Tempatnyaa ckck ndeso dipeluk pegunungan dihirupi kali. Aku suka dan berencana buat mandi di sana lagi. Hihi.
Dan, kampung ibuku di Solo. Kalem, tenang, dan eksotis. Aku ngga sabar mau jalan2 ke keraton lagi, atau mau ngelesehan mangan sego liwet. Miss it! Ciks ciks ciks (kaya nama temenku)

Then, for this part. I wanna tell you about things that ive passed before. P.A.N.T.U.R.A
ya, aku tadi lewat jalur pantura, pantai utara pulau Jawa. Aku suka bangets melewati bukit2, sawah kering, atau orang-orangnya yang berkulit hitam dan sok modern(sebenernya aku kurang begitu suka sama yg ini)
Aku suka melewati berbagai kota-kota di sekitar pantura itu yg hampir satu bahasa ibu ayahku. Yg Cenderung ke ayahku.
Bahasa mereka bukan Jawa halus.

Mereka(masyarakatnya) cenderung penipu.
Apa yg mereka jual, kadang ga konsisten. Mereka juga hobi ngambil keuntungan yg sebenarnya ga berhak mereka ambil. Mungkin juga karna aku orang asing di suasana lebaran kali ya.
Apa yg mereka sediakan juga kadang berupa hal yg salah satunya paling kubenci di dunia. Jorok en bau.
Makanya aku lebih setuju pipis di pombensin yg hampir deket kampungku, daripada pipis di Sukra/Indramayu/Kuningan/Cirebon/Tegal/dsj. Zz

Tapi, di lain itu, aku suka mereka. Karena seperti yg tadi aku sebutin sebelumnya.
Mereka juga panas, eksotis, dan ada hal-hal yg kaya tapi tabu dan terus menggelora. Sebagai awam-er aku selalu penasaran. Karena kota-kota di pantura itu selalu punya daya tarik khas yg selalu dirindukan. Aku ngga tau pasti apa itu.

Rumah mereka yg warna-warni kaya rumah barbie dan besar2?
Kapal-kapal laut mereka yg kaya kapal2an?
Atau mungkin juga, karna banyak terdapat makanan2 seafood ajip, juga makanan2 khas orang kota bgt yg ga pernah terduga, hasil pemikiran orang2 pantura tersebut. Atau juga karena banyak masjid dan posko mudik yg di tivi2 yg banyak wartawan en polisinya?Hm, soalnya aku ngga terlalu percaya sih sama nasibnya gadis-gadis sana. Aku ga percaya pesonanya ada pada perempuan aja.
Yah, pokoknya pantura itu adalah the most important things, saat kamu mudik. Aku bersyukur masih bisa lewat sini, hari ini, sekarang. Hehe
-posting ga penting en keburu-buru-

Rabu, 16 September 2009

Gelombang

Gelombang
pasang
datang
dan cepat matang

pergi semenit lalu
aus tembaga biru
padahal baru semenit lalu
atas nama reformasi jiwa
aku bangun meniti nyawa
tertawa, sendawa,
asam.

Gelombang
tenang
biang
senang

Seperti gelombang. Nama lainnya ombak. Ia datang mendera-dera. Namanya teman.
Tertawa, rada-rada gila. Di atas sana, jauh dari beranda.
Simpul-simpul aku malu.

Nostalgila

for Sept 14th 2009

Seperti bianglala, ria..

Gue seneng banget sama film dokumenter buatan ega en pepi. Men, itu menohok banget, all part is the best. Seratuss lah nilainya! Nanti gue beli, murah-mahal-murah sih. Tapi insya Allah pasti gue beli lah :D

Iya, gue sih emang cengeng, gue sedih inget alm. Irawan. Alm. gak bareng kita lagi ya. Terus gue sedih gue takut gak akan begini lagi. Dikelilingi orang2 yg gue sayang dan menyayangi gue. Semoga wishes kita yg dua detik bisa terwujud, amin.
I wishd, we'll be best friends forever together until i die, maybe. I love X2

A wife's thing

Carilah istri seperti peragawati saat digandeng jalan bersama, seperti juru masak saat di dapur, seperti pelacur saat di kasur, dan seperti rohaniawan yang menenangkan hati saat sebelum terlelap.
Mencari Sarang Angin- Suparto Brata (this book, one of the best recomendd

Thats all! So, i must be like that when i get marry you, boy? Oh, i dont think soow
-..-

Sabtu, 12 September 2009

Tormo Tormo

Aku suka naik motor sama abang, soalnya bisa ketawa sepuasnya ngatain abang ga bisa bawa motor, atau muterin motornya, atau juga motornya akan terlihat tersiksa karna motornya lebih terlihat kecil daripada abang. Selain itu bisa sekalian memacu adrenalin.

Aku suka naik motor sama 'mbah nuke, personel pince yg paling dewasa. Soalnya romantis kalo lg ngasih nasihat di motor, terus juga bisa aku katain(lagi) kaya abang. Hahahaha

i prefer abang en nuni to My ex-Gossy!

Selasa, 08 September 2009

Help me, my lord Allah. Amin

Setiap terbangun adalah saja perangai-perangai liar menjalari tubuhku, mengaliri tiap air darahku, menyusup dalam hingar bingar pagiku.
Bergejolak, meradang, lalu mati. Tinggal diam
Kemudian, aku menatapinya. Kosong, hilang.
Sekiranya imaji, dan aku berelegi.
Saatnya ikut mati.

Lantas mengapa tidak sejak awal pergi. Biar aku tak lagi cari dari lorong-lorong sepi. Meskipun hanya sekedar luka yg terperi ketika kamu lari dari rumput berduri, padahal adalah rusa di atas sang sabana.

Hatiku ditepuk, dipetik, lalu ditepak. Nyaring bunyinya, seperti seruan hampa kemudian menggema, di rima rima. Luka satu
Kemudian, lembaran-lembaran kain bendera digantung setengah. Ada yang mati, dan pengharapannya sudah kadung beranjak. Itu aku dan yg pergi. Luka dua
Tar, tar, tar, tar, putar lima puluh tujuh kali. Kemana nanti. Luka tiga

imaji, lalu hal-hal yg tidak kuterima dengan hati sanguinku, ria, apatis, lagi. Aku ingin selesai, lalu reinkarnasi. Rindu pada rasionalisasi duniaku yg bukan komunisasi. Aku lapar dan butuh kembali. Hapus

Sabtu, 05 September 2009

Kesimpulannya, neng

Imaji itu intinya sama menyakitkan dengan asa. Ketika keduanya muncul, dan datang para awan menutupi. Mendesak ayo buat imaji.
Iya, aku begitu cukup takut pada rasionalitas. Tapi aku juga tak sudi menyentuh bagian irasionalnya
Kemustahilan itu sedang membayangi. Peluangnya lagi kuhitung. Is he holding back like the way i do? Aku takut terlalu dalam jatuhnya, dan ia takkan menangkapku.
Ujung-ujungnya waiting for nothing.

Berdasarkan klasifikasinya,
Kita masih mencari sebuah titiknya. Belum menyerupai kalian. Aku yakin padanya meragu sepertiku. Benar-benar aliran yg baunya menusuki hidupku. Menyengat. Tidak enak.
Kalaupun aku dapatkan sekarang kuncinya, pasti nanti cepat mati, dia.
Dia yg datangnya cepat, perginya pasti juga berlari. Dan aku tak berharap menangis lagi.

Jadi, sabarlah aku dinanti dan menanti

Jumat, 04 September 2009

tralalalalala

Heeeeeeeeeeeey ya guys.. dengarkan curhatku! Hahahah
Kemarin satu jam pelajaran Akuntansi Komputer, aku dan vina saling membongkar diri. Daaaaaaaaan.. huauauauauahahahahah meledak lah aku.
Bukan karena sering dikembar-kembarin sama temen-temen deh. Bukan karena kita dapet jadwal ga puasa barengan juga. Entah apa, semuanya kaya benar-benar kebetulan. Ya ampun, orangnya tuh benar-benar sama-sama tidak kita kenal sebelumnya, belum pernah bermuka, jenisnya sama, bukan tipe orang yang kita suka, berdomisili sama meskipun rumahnya pasti beda, perhatian deh, dan bikin kita sukses nunggu.
Namany a rezeki di bulan ramadhan. Aku seneng bangeeeeeeeeet sama vina waktu sadar sama hal itu. Kita sepakat, mereka emaaaaaaaang deh hebat! Sukses banget bikin kita, khususnya aku ngeladenin orang asing. Sukses bikin kita seneng dan diperhatiin, suuukseeees bikin kita merasa.. wahahahhahah.
Dan kayaknya kita bakal lebih sering ngomongin the strangers’ ini kali ya dibanding mas-mas lurusdankeriting itu lagi. Ya Allah. Dan, mungkin yang kita harapin mereka juga sukses mematahkan rekor 4 tahun vina dan setahun milikku. Yah, ngga papa kali ya kalo dia yang akhirnya nanti buka lembaran baru buat aku..ciee
Atau ini lebih pada sindrom ke-Gran aku, atau titik jenuh aku sama orang dulu, atau aku emang suka sama ini orang. Yah, ngga penting deh. Aku cuma senang nang nang nang.. atas curhatku, atas kesamaan kita, atas apa yang baru kita sadarin ya vin. Hahahah makasi ya Allah sayaaaaaang. (postingku kali ini ngga banget, dasar fenti centil! Grrr hahahahah)


Hehehe..and maybe this is a thing that called love is blind..



Ost. : Because You Loved Me- Celline Dion

For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right
For every dream you made come true
For all the love I found in you
Ill be forever thankful baby
Youre the one who held me up
Never let me fall
Youre the one who saw me through through it all

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldnt speak
You were my eyes when I couldnt see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldnt reach
You gave me faith coz you believed
Im everything I am
Because you loved me

You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach
You stood by me and I stood tall
I had your love I had it all
Im grateful for each day you gave me
Maybe I dont know that much
But I know this much is true
I was blessed because I was loved by you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldnt speak
You were my eyes when I couldnt see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldnt reach
You gave me faith coz you believed
Im everything I am
Because you loved me

You were always there for me
The tender wind that carried me
A light in the dark shining your love into my life
Youve been my inspiration
Through the lies you were the truth
My world is a better place because of you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldnt speak
You were my eyes when I couldnt see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldnt reach
You gave me faith coz you believed
Im everything I am
Because you loved me

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldnt speak
You were my eyes when I couldnt see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldnt reach
You gave me faith coz you believed
Im everything I am
Because you loved me

Im everything I am
Because you loved me..

Kamis, 03 September 2009

14.56 Sept2nd2009

Gempa.
Hidupku jadi hampa
setitis angan menggema
aaa
aku siap mati saja.