Rabu, 07 April 2010

2 April 2010

Mengenai hati yang temaram di pertengahan sore menjelang pagi, ini.

Aku selalu terngiang kepada tempat yang remang ini. Di depanku ada Surya Baru. Di sisi kiriku ada dia. Dan di antaraku ada mereka. Awan yang jatuh kepadaku dan menyelimuti segenap mata hatiku. Awan yang selalu ingin kugapai.

Di saat ini suara yang terdengar begitu syahdu lantas menimang hati, mendengarkan dentuman-dentuman tawa dan irama yang meluncur dari bibirku. Aku menatapnya, tukang bernyanyi bertato, begitu pilu, dan tertahan. Ada rasa yang terpendam ketika aku melihatnya memetik dawai gitar yang sudah digemai amplifier.ada derita di matanya, aku yakin. Dan dia tahu semua lagu favoritku.

Aku fikir dia ali, orang yang pertama kali aku gilai. Ali yang lama mati, hidup lagi mau minta maaf, dan bernyanyi sepuas hati menatapku, malu-malu.

Sore yang menyenangkan. Langit di atas selalu tersenyum melihat, ketika aku di posisi ini. Di antara ide-ide yang bergerilya dan tidak pernah terbaca, dan tidak pernah menjalar. Tapi, namanya Teater 35 orang-orangnya gila dan bikin rindu semua.

Rasa-rasanya suara orang yg mirip Ali, berhasil mengiringiku lepas bersama orang yang kucintai ini. Dan bersamanya aku memulainya. Aku berjanji akan mencapai mimpi itu, sekalipun aku harus menangis lagi sesunggukan. Tapi aku meyakini sesuatu yang dimulai dengan basmalah dan impian yang baik hasilnya akan baik. Amin ya Allah. Bukannya Allah maha adil, dan aku selalu terlibat akan semua karunia DIA di dunia? Iya.


02 April 2010 kofdul

0 komentar: