Sabtu, 17 April 2010

hidup

Biarkan hidup menjadi hidup, jangan paksakan hidup jika ia tidak akan hidup sekalipun terpaksa.

Jalani mau Tuhan, biar kita aman. Bukankah untuk ini kita diciptakan.

Sekalipun selalu ada jalan, di mana jalan tersebut menjanjikan ia akan bersama selamanya, menemani hidup kita sepanjang hayat. Tapi tidak ada satupun yang abadi di dunia ini spesifikasinya, sekalipun itu sebuah tipuan.

Coba tolong dengarkan hatimu yang bimbang, jangan biarkan dia hilang dan lagi di ambangnya..


Ketika ia hilang, hidupmu hilang. Dan titelmu sebagai manusia, mati. Hilang tertelan bumi.


Coba tolong luapkan hatimu, jangan menekannya. Nanti membeku jadi penyakit manusia.


Jika ia beku, tidak ada lagi yang dapat mencairkanmu.. dan hantaman badai akan menutupmu selamanya..


Biarkan sebuah hidup terdedikasikan untuk hidup yang lainnya, itu akan menenangkanmu.. dan yang sesungguhnya yang akan memelukmu erat, kecuali dia berkhianat.


Biarkan senja hilang menelan hidupmu, jingganya akan menyejukkan matamu. Dan semua yang ada di dunia menatapnya, melepasmu dengan harapan esok bersua kembali. Meskipun tak ada sedikitpun harapan kau kembali..


Tapi!

Ini dunia, fana. Dan belum seseorang pun mengatakannya ini adalah miliknya. Zaman juga mengakuinya. Karena aku belum tunduk, karena aku belum berhenti hidup. Karena aku belum manggung’ di GKJ dan di GBB.

Setiap manusia menarik semua harapan dan ingin menjadi di salah satunya. Penguasa. Kalau tertinggal, akan jauh tertinggal. Melarat, dan berak-pun bisa jadi susah. Dari kecil punya Ibu, menuntut minta dirubah nasibnya, biar bisa bertahan menanti maut. “biar kamu bisa sekolah, dan beli pulsa..” , dan aku meminta biar bisa naik haji sama-sama. Kalau semua tertahan, akan terjatuh. Kalau hati beku, akan hilang. Sedangkan bertahan layaknya menaruh pensil mekanik di atas ponsel. Dia akan selalu terjatuh, tapi kalau aku tahu caranya, akupun dapat hidup di dunia ini.

0 komentar: