Ia begitu rapuh, dan berpeluh. Aromanya kubayangkan mentari jatuh padanya, tengik dengan abunya, dan mengibar setiap langkahnya..
Dan petikan suaranya..dan matanya yang tak usai menatapku..lalu dentuman tabuhnya… ia ingin berkuasa di dunia, ia meneriakkan apa yang mau ia curahkan.. ia begitu kuat dengan legam kulitnya..
Dan tubuh ringkihnya, layaknya banci kurus nan rela disodomi tuan-tuan berpunya.. dan mau segalanya. Percayalah padaku, ia tak begitu meyakinkan untuk menjadi seorang laki-laki..
Tapi ia akan selalu dipuja, laki-laki terpuja. Dari senyumnya yang mengiris, menusuk hatiku lekat-lekat, dan tak ingin menjauh dari belaian mata coklatnya..
Ringkiiiiiiih! Bolehkah aku memelukmu, bolehkah aku membelai rambutmu.. bolehkah aku merasakan hasratmu.. bolehkah langitku mencapaimu.. bolehkah kusatukan panggungnya..
Tuan nan kecil, bolehkan?
Jawabnya, tergantung deritamu. Dan aku menjawab lagi, aku ogah menderita.
Kalau begitu sampaikan pada dunia, dan biarkan ceritanya.. biarkan ceritanya sampai pada mimpimu.. biarkan aku jatuh-jatuh.. sekalipun hanya di bayanganmu saat bercermin.
Rabu, 28 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar