Penulisan harapan adalah salah satu yang buruk. Karena tulisan nggak akan menjadikan harapan itu justru muncul di dunia nyata. Harapan akan muncul kalau hati dan pikiran kita sudah sinkron kemudian waktunya tepat, dan lagi direstuin. Sama yang Maha Mengatur.
Jadi saya akan menulis mengenai rasa syukur saya, rasa syukur saya menyambut ke-delapan belas kalinya saya meniup lilin di atas kue khusus ulangtahun. Eh yang ketujuh belas di atas es krim dan duren. Saya bersyukur sudah setua ini masih ada yang mau peduli nyenengin hati saya pas hari ulang tahun. Terima kasih buat teman-teman, saudara-saudara untuk ucapannya, niat nggak niat buat saya tetap berkesan. Saya selalu suka 26 Pebruari. Hari lahir saya. Alhamdulillah.
Ibu berpikir cemas. Saya juga. Saya sendiri di dunia yang entahlah-bagaimana-menyebutnya. Seminggu sebelum menuju hari-H, orang-orang kesayangan saya berhasil nganjlokin mood saya to the droppest. Dan bertepatan dengan jadwal PMS, sudahkah tergambar bagaimana menyedihkan saya pada saat itu. Semuanya benar-benar terlihat seperti drama nyata. Jangan bohongin saya mengenai drama, I amma drama queen. Tapi tetep aja, semuanya jadi aneh, mau curiga jatuhnya takut suudzon berlebihan terus malah jadi ngambil keputusan seenaknya, atau cenderung malah jadi GR -_-. Makanya setiap menuju hari ulangtahun, saya selalu serba salah, dibikin serba salah. Dan suksesnya mereka berhasil. Bikin saya nangis tiap hari, untungnya minggu pertama kuliah. Sumpah ya, kalo aja misalnya itu minggu UAS, nggak akan saya maafin Tiara Rosalia Sanyoto, Ambar Kusuma Ningrum, Imroatush Sholikhah, Prita Raras, de brito Indra Bhaskara.
Sukses skenarionya bikin jantung saya carut marut. Terima kasih sudah menjadi orang-orang pertama yang bersama saya menyambut hari pertama ke delapan belas. Terima kasih sudah menggantikan peran Ibu, kalian sama seperti yang saya harapkan.
Terima kasih untuk puisi, ucapan, siraman, pelukan, ciuman, kado, mawar, dua bulanan, kesabaran, harapan, kue, dan semuanya yang mungkin saya nggak bisa kasih balik seperti yang kalian berikan kepada saya.
Rasanya ada yang aneh mengenai pembicaraan saya kali ini. bahasa saya jadi wagu. Mungkin karena penulisan ini diiringi gelora ria di pikiran saya yang sejak kemarin-kemarin ingin saya bicarakan. Terima kasih semuanya, semoga dibalas oleh Allah SWT semua kebaikannya. Amin.
5 Maret 11
Senin, 07 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar