Pernah
ngerasa kegampar ngga lewat lagu atau film?
Fantasi
di zaman sekarang ini udah ngga jauh sama apa yang orang sebut-sebut realitas.
Merasa ragu sama hal itu malahan bikin rugi diri sendiri buang-buang waktu.
Hal-hal yang saya liat belakangan ini hanya melalui pikiran saya, tergambar
jelas dalam sebuah film judulnya Young Adult. I don’t know why, like I have
been there every feelings and every words, I ever thought about.
Perkiraan
fantasi semacam yang ada di film tersebut udah ngga sedikit yang kejadian di
dunia nyata. Semua orang berharap bisa melakukan apa yang mereka inginkan,
tanpa sedikitpun sadar apakah benar dibutuhkan atau emng sekedar ketololan yang
useless. Banyak dialog yang tolol tapi yang bener masuk akal, film dengan ide
yang sederhana tapi menyenangkan penyampaiannya itu emang luar biasa.. hehe
Dunia
itu emang ngga selebar daun kelor, setiap orang bersiap menghadapi dunianya
masing-masing. Tapi kemana ujungnya, bukan orang lain yang menentukan. Jadi,
kadang kalo melihat orang lain yang tersangkut dengan masa lalunya,
kehidupannya yang dia harapkan hanya sekedar selebar daun kelor, bukan salah
siapa-siapa dong.. kadang rasionalitas pikiran yang di ambang batas merubah
semuanya jadi terlihat, hmm.. jadi lebih ekstrim. Orang bilang sakit jiwa, nah
yang bilang sakit jiwa itu apa iya hidupnya jauh lebih baik..
Menentukan
hidup berjalan sesuai apa yang kita harapkan itu bukan hal yang buruk kok kalo
menurut saya, itu tanda bersyukur, tanda kita menghargai hidup, bagaimana cara
kita memperlakukan pribadi kita yang meminta dan menurutinya. Memberikan apa
yang diri kita sendiri inginkan, bahkan butuhkan. Seperti pengetahuan, even
yang cuma kita dapatkan hasilnya hanya sekelumit lega yang membebaskan dada
kita dari tekanan, rasa sakit, dan penasaran. Memberikan sebuah berkah lain,
perasaan yang baik. Sekalipun dengan cara yang tolol, dengan perilaku yang
urakan, dengan sebagainya..
Tapi,
kalo menurut saya lagi.. kebodohan yang baik kita lakukan adalah kebodohan
bersyarat nurani. Ngga ada satupun orang di dunia yang bisa ngejudge bahwa
hidup yang lebih baik itu seperti apa, tapi kita semua punya penentuan
masing-masing. Bahagia itu sugesti, seperti yang banyak orang lain katakan..
kalo memang dianggap gampang, semuanya akan jadi gampang dan sebaliknya. Asal
jangan berhenti, semua yang kita perjuangkan akan terlihat begitu sangat
menyesakkan hati ketika kita mengingatnya kembali, berubah jadi yang lebih baik
itu perlu tapi jangan meninggalkannya langsung sekaligus, nanti mati gila kalo
ngga siap sadar ,betapa seharusnya kita tidak melakukan hal-hal bodoh di masa
lalu untuk memenuhi hasrat apa yang ingin kita lakukan.
Kebodohan
bersyarat itu menunjuk kepada pikiran rasional. Kebodohan macam apa itu.
Makanya jangan menjadi bodoh. Jangan jadi bodoh dalam urusan kriminal,
pernikahan orang lain, dan paranormalitas. Ngga akan ada karma, karma itu
bullshit, Ayu setuju sama saya. Tapi alangkah lebih baik kita menciptakan
kebahagiaan tanpa merusak yang lainnya, direnggut kebahagiaan itu ngga ada
batasnya sedihnya. Makanya jangan mau melakukan sesuatu berdasarkan orang lain,
peduli amat sama orang lain. Coba dipikir, hati sama otak sendiri aja ngga
pernah dipikirin.. orang lain selalu diduluin. Kasian, kasian, kasian. Kenapa
harus ganggu, saya ngga tau gimana ukuran kebahagiaan seseorang, dia, atau kamu
sekalipun.
Takdir
yang dielu-elukan, fantasi yang sering diciptakan jadi semacam delusi, ilusi.
Dan kemungkinannya timbul tenggelam.. entah mau melakukan kebodohan tapi ragu
untuk merenggut kebahagiaan orang lain. Tenggelam jadi orang yang munafik dan
tidak mendapatkan apa-apa. Mau menjadi orang yang jahat tetapi tidak tahu
bagaimana menjadi jahat, karena begitu bodohnya.
Saya
berharap halusinasi ini cepat kelar dan kebodohan yang tercipta tidak
meninggalkan luka-luka yang dalam bagi setiap insan-insan yang penasaran
mengenai hidupnya. Masa lalu itu ngga sepenuhnya harus ditinggalkan tapi emang
ngga seharusnya kita berada di sana, terkecuali memang sejatinya semua
ditakdirkan.. bukan karena satu pihak memaksa, tapi ribuan hal lain berujung
kepadanya.
0 komentar:
Posting Komentar