
Dan aktor dalam negri macem Tio Pakusadewo nggak kalah seksi sama Nicholas Cage . semuanya terbukti dalam film yang dirundung galau dan baru saja saya tonton; Identitas.
Kisahnya mengenai dua tokoh utama, Adam dan perempuan tanpa identitas. Adam adalah penjaga kamar mayat, hidupnya dipenuhi dengan segala keabsurdan dan jauh dari kehidupan normal manusia lainnya. Sejak awal ditampilkan kisah Adam dan lingkungannya yang tinggal di gang Mualaf dan hidup sendiri. Adam yang begitu klise dan terlihat seperti pencari Tuhan yang biasanya, tidak beragama, di sini digambarkan sebagai orang yang begitu tertib dan santun.
Kemudian, sampai ia diberikan kesempata untuk berinteraksi secara langsung dengan perempuan tanpa identitas di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Perempuan tanpa identitas yang mempekerjakan tubuhnya untuk Bapaknya yang hobi berak’ di kasur. Perempuan yang lebih takut denngan manusia yang hidup ketimbang tidur di depan kamar mayat, yang kemudian memilih untuk bersama Adam di dalam kamar mayat. Dan pertemuan tersebut mengantarkan kedua insane itu untuk saling mengenal, dan perempuan tanpa identitas mencoba menjual tubuhnya, dengan bertelanjang di depan Adam, dan baiknya Adam justru tak sedikitpun menghiraukannya. Adam menyelamatkannya.
Hidup yang galau, dan pelik banyak ditampilkan di sini. Tentang masyarakat pinggiran dan nasib rumah warisan Bapak-Bapaknya mau digusur, dan saat itu calon-calon dari partai yang banyak bicara sedang gencarnya berkompetisi, membuat janji. Salah satunya ASKESKIN. Adam mengusahakannya.. dan ketika tiba waktunya. Perempuan tanpa identitas hilang.
Adam menunggu, meniup harmonica. Dan perempuan itu tak datang. Di televisi dibilang dia mati, dan Adam berjumpa di kamar mayat, tempat mereka pertama tertambat. Bapaknya yang tukang berak hilang ke mana. Dokter yang suka sama pelacur, bilang kalau mayat tanpa identitas itu bukan apa-apa dan tidak patut untuk dipedulikan. Adam jatuh cinta.
Adam jatuh cinta pada perempuan tanpa identitas, perempuan yang ia kagumi, dan begitu mencintai bapaknya. Perempuan nan miris dan mandiri. Ia merenung, dirundung pilu. Ia beri identitas, hawa dan jadi isterinya. Ia bawa pulang mayatnya dan dibakar bersama dirinya.
Identitas, merupakan karya yang fenomenal dan patut untuk dijadikan referensi pilihan untuk hiburan sambil sejenak berfikir. Identitas layaknya sebuah pementasan teater, selalu ada kejutan di setiap alurnya. Ada tokoh-tokoh yang begitu konsisten menjalankan perannya, dan mereka benar-benar tidak biasa.
Sutradaranya begitu kreatif menampilkan maksud dari film ini. Sebegitunya penting identitas nan melekat dalam diri kita (ah jadi inget kan KTP gue masih di kelurahan, grr). Termasuk menyertakan sponsor yang notabene sebenarya amat mengganggu yah.. tapi, untuk kesemuanya there are 4 stars fo this movie. Semoga para sutradara di Indonesia lain dapat mencontoh nasib-nasib independent seperti ini.. menjadikan karya anak bangsa tidak lagi dianggap sebelah mata dan cuma buat cuci mata, liat cewek-cewek pakai bikini dan ngesot-ngesot.
0 komentar:
Posting Komentar