Rabu, 17 Februari 2010

ti,

"aku rasa (sepertinya) kamu merasa kehilangan, hey tapi masih ada aku, lupa pada janji yg dulu? aku masih mampu menampung tangis mu, masih mampu membuat lelucon lucu yang membuat kau sedikit tersenyum. Masih mampu menemani mu makan bakso Pak Yudi atau mie yamin Pak Yanto. Meski aku tak bisa selalu bersama kalian. Tapi ya Allah, mengapa luka ku yang belum mengering ini harus ada sahabat ku yang terluka juga. Dan kamu berlebihan. Masih ada banyak yang harus diselesaikan. Kesakitan akan membuat kamu lebih kuat. Kamu harus kuat, mau tidak mau. Aku tau kamu amat mencintai, yang kemudian terpaksa jadi membenci. Aku juga pernah. Tapi aku tak pernah bisa berpihak ti, aku juga sayang mereka, seperti aku sayang kamu. Tapi bukan berarti aku akan diam saja melihat mu begini. Coba kau paksa itu hati mu untuk tidak peduli. Paksa, meski berat, perih dan tidak enak. Cintai semua orang, seakan kamu tidak pernah bisa membencinya. Jalani masa SMA mu, yang tinggal sedikit ini dengan tawa bukan duka. Ayo coba tunjukan bahwa KTP yang sebentar lagi akan jd milik mu itu, bukan hanya simbolisasi. Aku ada jika kau ingin menangis, atau ingin menangis bersama, atau kalau kau letih menangis mari kita tertawa sampai gila seperti dulu, jangan jadi begini ti, aku mau perempuan jalang ku yang dulu kembali tersenyum. Kau boleh tarik rambut ku, meski kadang aku kesal. Asal jangan jadi yang begini, nanti malah aku yang jadi benci. Wake up girl!"

then, ini surat dari salah satu perempuan kesayangan saya.. saya rasa dia yang mulai kehilangan arah. dan setelah saya teladani isinya, saya masih nggak bisa.. saya nggak bisa bermuka dua.. saya nggak bisa pura-pura terbiasa, dan nggak ada apa-apa. tapi saya juga gak punya nafsu buat si sahabat' itu nangis atau kecewa.

jadi saya maunya, biasa aja. kalau saya nggak suka saya akan menunjukkannya sekalipun nggak secara langsung. tapi saya akan bersikap kalo saya nggak suka. saya nggak sanggup jadi munafik lagi. tapi terima kasih banyak, atas perhatiannya.

dan, saya maunya pulang dianterin sampe depan gang sekolah, minimal :(

1 komentar:

Dwi ayu lestari mengatakan...

iya tauuu.. tapi jangan jadi sensi gt lagi jg, orang bego macem gue yang ga bisa baca pikiran lo kan jd bingung, dan orang lain yang kena getahnya jg kasian