Kamis, 19 Mei 2011

Twntysmthngandlove :8

Mengenai salah seorang sahabat saya, wanita 21 tahun yg kemarin tiba-tiba kehilangan moodnya dengan sangat buruk. Wah akhirnya saya tau percintaan usia 21 tahun yg masih abu-abu. Setau saya rata-rata orang dewasa tidak banyak memilih mengenai cinta dan pilihannya. Mereka memilih yang ada kemudian mempertahankannya sampi nanti kelak menikah, dan di usia dewasa banyaknya sudah semuanya menyibukkan diri untuk memantapkan hatinya. Tapi bagi wanita yg ingin saya ceritakan kali ini rasanya akan jauh kecewa sama bayangan mengenai kedewasaan di pucuk ‘twenty-something’.

Dulu, saya ngga percaya mbak yg satu itu sudah kepala dua. Tampilan dan komposisinya kaya anak 19 taun aja. Sampai akhirnya hidup saya seakan-akan jodoh sama dia dan makhluk swadana satu lainnya, lalu tambah lagi dua makhluk idiot lainnya yg melengkapi hidup saya.

Waktu di pantai, jujurnya saya ngerasain juga morning-shock-teraphy itu. Bayangin gimana rasanya, baru dipikirin dan bangsatnya tiba-tiba ada di sana. Kalo saya jadi si mbak 21 saya bakal langsung nanjak tebing dan rela di telan ombak laut selatan yang ganas. Atau nangis sampai mata saya berdarah bergelinang di pantai dan sampe di kakinya laki-laki itu yg sedang berkencan dengan pacarnya di tepi pantai berjarak hanya sekian meter dari saya yg mengharapkannya dan sempat menjadi harapannya.

Saya sekarang betapa ngerti, yang namanya kesetiaan itu ngga bisa dilihat dari tampilan. Hati selalu menjadi masalah bagi setiap manusia. Masalah waktu khususnya masa lalu akan menjadi boomerang bagi tiap langkah kita menjalani kehidupan. Saya begitu kagum sama kesetiaan hati orang-orang dewasa di sekitar saya, sekalipun emang terlihatnya tidak terikat kepada siapapun atau bahkan cenderung menjadi begitu flamboyan, tapi kukuh hatinya tetep ya bok!! ke sana aja terus. Saya sekaligus kagum dan kaget betapa mbak yg saya ceritakan ini begitu bisa menutupi kekurangan perasaannya a.k.a galaunya doi dari semua yg berbau publisitas, luar,bahkan orang-orang yang seboboan dan selaperan sama dia hampirrr setahun lamanya.

Mbak 21 tetep ngga bisa menjadi apatis melihat laki-laki itu. Rasanya pasti beku. Saya tau bener kok. Saya juga pernah punya ‘Ridho Rhoma’, kulitnya kaya puteri salju, perutnya buncit, badannya kaya truk Hino, rambutnya kriwel, bibirnya penuh, pipinya chubby, brewoknya kemana-mana. Sampai si Ridho Rhoma saya diembay sama sahabat terdekat saya. Weldut, kita memiliki kisah sedih yg sama mengenai ridho rhoma.

Dan yg namanya kekukuhan hati itu tidak selamanya baik. Suatu hari kita harus sadar dan benar-benar membuka hati, atau bahkan pergi jauh dari sana untuk mendapatkan hal yg lebih baik untuk melengkapi diri kita. Kekukuhan hati itu tidak lagi baik selama hanya kita yg terus berjuang. Kekukuhan hati akan tidak baik kalau selama ini kita trus mensugestikan bahwa hanya dia yg bisa meluluhkan semuanya.

Saya belajar banyak, pantai mengajarkan saya banyak, laut memberikan saya hidup lebih banyak. Purnama waktu itu memberikan pandangan seluas laut yg membentang sepanjang-panjangnya dunia. Saya akan menjadi kukuh lalu selanjutnya tidak lagi bila hanya saya yg harus lagi berjuang. Mengenai apapun.. semangat mbak 21!

0 komentar: