Rabu, 04 Mei 2011

Beda, Jauh Berbeda, eh?

Bayangan dan kenyataan itu ternyata jaraknya dekat sekali. Saya selalu membayangkan hal-hal yang bahkan seharusnya ngga terbayangkan, tapi justru pada akhirnya menjadi kenyataan. Dan rasanya setiap kenyataan itu tidak lebih baik dari bayangan. Sekalipun bentuknya imaji, menjadi bayangan yang dalam arti tidak terwujud, jauh lebih aman ketimbang kita menyentuh yang namanya kenyataan dan selanjutnya justru membelit kita dengan untaian hasil bayangan yang selama ini kita ciptakan. Sudahlah terima saja kalau kita hanyalah makhluk pencipta bayangan dan terlibat di dalamnya.

Tapi ini adalah sebuah kehidupan yang Tuhan limpahkan, dengan bayangan kita hanya menjadi makhluk yang mengais mimpi di liang-liang dasar laut. Tidak ada yang berhasil menemukan apa-apa di dalam sana. Bagi kebanyakan manusia lain. Tapi kita makhluk bayangan, kita nggak aan pernah tau bahkan bahwa di dasar laut sana ada secercah kebahagiaan, entah bertemu Surga dan Tuhannya, atau kebahagiaan realita yang dicari kebanyakan manusia tersebut, menyebut mutiara-mutiara yang diburu manusia-manusia lainnya. Kita belum mencoba.

Dan seringnya merasa bayangan tersebut selalu menjadi sesuatu yang terencana, berbeda ketika kita membaca realita. Realita terjadi tiba-tiba. Ketika kita memutuskan sesuatu tanpa melihat yang lain, sepintas, dan melintas.. kemudian keputusan itu menjadi frontal, tidak biasa, kelu, aneh, abnormal. Jauh berbeda dengan yang dianggap kebanyakan dengan realita bukan. Kenyataan itu yang sudah dianggap etis, tradisi, normal, biasa, dan terus berjalan. Kita mengambil keputusan dengan tiba-tiba dan akhirnya sadar keputusan tersebut adalah sesuatu yang dulu lekat kita bayangkan dan kita mustahilkan adanya. Manusia naif.

Manusia, bisakah menahan melakukan apa yang dianggap sebuah bayangan saja tidak dapat menjadikanmu apa-apa? Kita semua terjadi begitu saja. Baik bayangan maupun kenyataan.

Mulai kali ini saya tidak akan mengabaikan kemudian me-mustahilkan bayangan tersebut dalam kehidupan saya. Saya memilih kenyataan dan bayangan sekaligus. Mereka benar-benar memberi pengaruh dalam dunia kegalauan saya. Sumpah, saya udah eneg banget sama yang namanya galau. Asau!

0 komentar: