Hai, saya cinta sekali sama yang namanya kalimat, dan ketika kalimat tersebut terangkai dalam sebuah paragraf, dan paragra tersebut berbaris membentuk sebuah lembaran penuh makna yang siap mendoktrin mata, hati, dan telinga kita semua.. yang kemudian lembaran menjadi lembaran lalu tersusun, jadi buku!
Saya cinta buku, sejak usia saya 3 tahun. Ibu saya selalu menceritakan ke bude-bude, para tante, kerabat, dan semuanya yang saya kenal. Saya senang membaca. Tunggu, ini bukan sebuah pernyataan agar saya dianggap sok menjadi sesuatu. Tapi, saya memang begitu adanya. Buku, film, musik, dan makanan ya? Hahaha
Sudah lama saya nggak ke Gramedia. Tau kan?
Dulu, segala harta yang saya punya buat buku, buat majalah. Saya banggain habis itu sama temen-temen saya yang sangat tidak tertarik sama kata sedikitpun. Yaudah, saya kurangin.. dikit.. dikit lama-lama jadi bukit, eh salah, jadi silit. Apalah.
Masa SMA banyak menyita waktu, saya sangat merasakan selalu ada yang bisa saya dapatkan dan perbarui. Dan, semakin jauh sama yang namanya memperkaya batin dengan membaca buku. Yep, yep, yep. Saya rindu.
Saya ke Gramedia. Nggak tau ya, apa saya mulai normal dan meniru seperti yang orang-orang lain lakukan, saya seneng banget di sini. Baca buku puasnya juga cuma di sini. Tolong ya GMnya gramed, tolong bayar saya karena saya sudah promosi, hahaha.
Saya nemu buku-buku yang bikin rindu bukan kepayang. Saya juga puas memperkosa setiap karya sastra, novel, sampai pelajaran nikah.
Yang bikin saya benar-benar terketuk dan memotivasi saya adalah ketika saya menyentuh Antologi Cerpen Kompas, yang salah satunya penulisnya adalah Fransisca Dewi Ria Utari. Dia novelis, wartawan, cerpenis, dan wanita. Dan yang paling penting, dia adalah salah satu lulusan dari bagian mimpi saya hari ini.. ilmu komunikasi massa Fisip Komunikasi UNS Sebelas Maret. Itu aja sih, tapi menyenangkan telah mengetahuinya.
Hey, ibu saya maunya saya jadi sarjana ekonomi, bukan, ibu saya nggak punya warteg. Minimal sarjana akuntansi. Tapi, saya nggak bisa ngitung, saya suka sih sama duit. Tapi sekedar itu aja. Yah, minimal cita-cita saya sih bukan saya yang jadi akuntannya, tapi saya yang bayar akuntannya. Amin amin amin heheh
Saya suka bicara dan menulis, saya belum tau sih apa yang akan saya hadirkan untuk sekedar membeli susu anak saya nantinya kalau saya Cuma sekedar mengandalkan hal kaya gini. Saya nggak tau apakah saya cukup bisa menjadi penulis. Tapi saya yakin sama jurusan yang saya akan tuju. Bukannya kita harus segera menjadi fokus, agar segera menjadi.. menjadi apa ya? Nggak tau HAHAHAH
Saya butuh kepercayaan, dan saya btuh kesempatan. Sumpah, saya nggak akan menyiakan. Amieeeeen.
Eh, saya nggak bilang saya ngoyo arep dadi penulis, lan aku mboten nurutke mau si mbokne.. Saya kali ini hanya menyampaikan bagaimana hari ini buku telah menaikkan darah motivasi saya untuk menjadikan sesuatu. Dan belajar bermimpi lagi.. semangaaaaat!
Jumat, 12 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar