
Ada sebuah film yang sukses menarik hati saya dari mimpi. Hehe lebay.
Mengenai persahabatan, kesetiaan, budak dan majikan.
Film ini jelas menarik urat kemanusiawian saya untuk menjadi lebih sentimental. Banyak bagian yang menjadi begitu haru dan beku. Terutama ketika saya sadar pemeran Hassan kecil adalah anak kecil yang begitu menggemaskan dan mengingatkan saya pada sesuatu.
Kisahnya mengenai tokoh utama Hassan dan Amir. Film ini banyak mengambil gambar dari Kabul, Afghanistan, Pakistan, sampai California.
Hassan kecil adalah budak dari Amir Jan anak dari pengusaha kaya yang sangat benci Komunis. Amir jan sangat pengecut, dan Hassan yang selalu datang dan melindunginya. Hassan selalu menyediakan sarapan untuknya, Hassan selalu menemani Amir di segala kesempatannya, Hassan selalu membenarkan segala yang Hassan bicarakan, Hassan selalu mengejar layang-layang untuk Amir.
Yang membentuk haru adalah, keberhasilan menciptakan tokoh Hassan pada usianya yang menjadi begitu setia, dan jujur. Dia begitu setia, dan terlihat seperti anak yang sangat tabah. Sumpah ya saya haru biru kalo ingat Hassan.
Hassan selalu membanggakan Amir yang pengecut sangat pengecut. Hassan akan memperjuangkan layangan biru untuk Amir yang dikejarnya. Sekalipun Hassan juga selalu dikejar oleh lingkungan yang menganggapnya kaum Hazara yang harus dimusnahkan, sekalipun Hassan dihancurkan, dipukuli, disodomi, diludahi, ia akan selalu mempertahankan layangan biru. Hassan akan terus diam dan memukuli dirinya sendiri dengan buah yang Amir lempar ke tubuhnya dan memintanya untuk membalas. Hassan akan terus mendengar cerita Amir.
Amir ingin memisahkannya. Hassan pergi. Dan, tak lama, komunis memisahkan Amir dan Ayahnya dengan Kabul, Afghanistan. Mereka menyambung hidup di California. Sampai akhirnya Amir telah menghadirkan impian hidupnya, bukunya, istrinya, dan segalanya telah ia dapatkan.
Kemudian, adalah hari yang memanggilnya untuk segera memperbaiki. Ada hari yang membuka rahasianya.
Film ini menggambarkan bagaimana kesetiaan manusia khususnya dari etnis Arabian, yg cenderung digambarkan layaknya amplitudo yang ekstrim pada iklim mereka. Ada hal-hal yang sangat bertolak belakang, namun hal-hal tersebut benar-benar sukses terlihat ekstrim. Khususnya kehidupan di Afghanistan yang digambarkan, telah memberikan alasan mengapa saya selalu melihat di tempat lain, orang-orang khususnya Amerika sangat membenci mereka.
Saya banyak-banyak istighafar deh, saya baru tau janggut adalah hal yang menentukan anda patut untuk masuk ke wilayah atau tidak, atau menjual kakimu yang sebagian adalah hal terbaik yang kau dapatkan untuk mendapatkan uang banyak, atau menjadikan anak laki-laki menjadi selir pemuas hasratmu adalah sebuah kenormalan, atau manggantung tubuh saudaramu di jalan adalah jalan terbaik untuk paling tidak menunda hari ini kepalamu yang akan dipenggal.
Banyak kultur yang menari di film ini, banyak view’ yang sama seperti film lainnya yang membuat kita semua takjub, ada sebuah happy ending’ yang tepat dan menyenangkan untuk melihatnya. Banyak pesan moral yg dapat dipetik, setidaknya untuk lebih bertanggung jawab, memperbaiki kesalahan.. apa ya.. this is one of a great movie. You have to watch!
0 komentar:
Posting Komentar