Banyak yang bertanya, dan saya menjawab. Untuk saya, nggak ada lagi yang perlu ditutupi. Jadi saya menjawab, saya pernah menjadi seperti itu, dan seperti itu.
Tuhan sempat bilang, yang bisa merubah hidup hanya diri sendiri. Saya sadar saya terpuruk, kalah, dikhianati, dicampakkan, atau apalah. Jadi, ini adalah mengenai saya hari ini dan mungkin selanjutnya.
Harusnya saya bersyukur bukan? Saya tidak mendapatkan hal yang tidak saya inginkan. Sekalipun saya menunggu, kemudian saya berusaha menerima perubahannya, berusaha peduli. Ya dan lain-lain, tidak pantas lagi untuk dibicarakan. Saya rasa hal yang saya temui dulu di musholla dan saya amini do’anya jauh lebih baik ketimbang yang saya temui sekarang.
Buat saya ini mungkin terlihat seperti elegi yang berkepanjangan. Melewati batas fikiran, karena segala hal itu sempat melekat, dan sekarang jadi hitam. Mungkin ini akibat hal itu mendapat karma yang panjang (ups, saya bawa-bawa masa lalu ya? Sengaja sih)
Saya berpesan sama diri saya sendiri, jangan pernah berdoa mengenai hal buruk yang sempat menjadikan saya menangis sesunggukan. Saya punya Tuhan.. apa ya? Suatu hari saya akan menjaga hati, menjaga hal saya.. saya tahu rasanya, biar nanti suatu saat saya liat janji saya yang satu ini.
Kalau mau tanya mengenai perasaan saya. Saya masih suka miris, kasian ya saya. Tapi saya nggak kehilangan perhatian dari teman-teman saya (WAH SAYA TAMPAK SEPERTI ATTENTION SEEKER YAA). Saya jadi punya batas, saya jadi punya daftar yang saya nnggak suka di sekolah.
Tapi saya tetap saya. Salah kalau satu hal bisa menebak saya. Saya yang bahkan brengsek, jancouk, anjing, HUHUHU SAYA MAU NGADU AH BACA KATA-KATA INI HOEEEEK
Fine, terima kasih. Nanti kalau sudah ketemu dengan Tuan karma, silakan berkaca sama Tuhan. Minta ampun, dan jangan mengulanginya. Ini bukan tanda peduli.
Buat saya, hal itu tetap hal itu. Nggak akan ada laki-laki yang bisa menggantikannya –di SMA sekarang. Tapi hati saya jadi terbua, siap dibuahi sari bunga sama kumbang lain yang sempat melintas.. tsaaaaah..Tapi saya percaya sama Tuhan, saya nggak lebih baik daripada hal-hal lain.. tapi saya punya banyak vokabulari lagi kalau saya masih ingin kecewa dan jadi miris, tapi saya punya hal-hal yang lebih baik yang saya selalu saya percaya nanti saya akan temui. Tapi tenang aja, saya akan selalu terpuruk melihat kalian. Seperti yang selalu di bayangan kalian kaaaaaaan? :)
Ini bukan hal yang patut dimengerti, tapi kalau suatu saat ada yang membacanya.. terlebih dia mengerti, nuhun atuh
Minggu, 28 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar