Bagaimana dengan Jafar? Bagaimana dengan anak yatim piatu yang hidupnya di atas MCK dan disorot. Bagaimana dengan saudaramu yang susah untuk kuliah? Bagaimana mereka yang masih saja meminta uang seribu rupiah dan memebersihkan tiap langkahmu? Bagaiman mereka yang tak sedikitpun punya ilmu? Bagaimana mereka yg tidak sedikitpun diberkahi ilmu? Bagaimana mereka yang tidak sedikitpun bernurani? Bagaiman dengan mereka yang belum makan seddikitpun hari ini? Bagaimana dengan mereka yang tidak punya ibu? Bagaimana dengan mereka yang tak bisa membaca?
Hidup macam apa yang kali ini aku jalani. Bagaimana seorang diri mampu menghadapi hidup dalam bayang-bayang kesempurnaan yang selalu ia hadirkan dalam hidupnya. Bagaiman seseorang yang selalu menganggap sahabat yang tiap hari di sampingnya adalah saingannya, bagaimana ia berfikir orang yang mendidiknya akan mengkhianatinya, bagaimana ia merasa bahwa adik kecilnya akan membunuhnya, bagaimana ia berfikir akan menikah dengan abangnya, bagaimana ia merasa bahwa cintanya selalu jauh padahal ada orang di sana berjanji setia? Bagaimana bagaimana?
Bagaimana bisa di puasa pagi ini aku merenung dan begitu merasa kacau? Bagaimana bisa aku baru sadari ketotalitasan adalah kunci dari hidup nan begitu rumit? Bagaimana bisa aku merasa begitu rendah, sangat rendah, lebih rendah dari pelacur kampong, atau lebih malang daripada Jafar nan malang. Bagaimana aku terlalu kurang rasa untuk mengatakan terima kasihTuhan.
astaghfirullah.
Bagaimana mataku bisa sembab tiba-tiba dan berifikir meracau. Hilang dasar kepala dan ideku. Betapa aku kurang bersyukur kepada –Nya.
Ya Allah. Terima kasih karena kau selau menuntunku. Memberikan ayah dan Ibu. Memberikan metlek. Dan latar belakang keluargaku. Terima kasih sudah memberiku hidup, dan segala tetek bengeknya. Tawa hingga air-air mataku. Terima kasih telah member uang jajan pagi ini, terima kasih telah di izinkan melihat Jafar. Terima kasih karena sempat mengingat mereka yang mengecewakanku. Terlebih terima kasih kali ini untuk mengingatkanku kepada Teater 35 belahan jiwa, dan saudara-saudara di sana.
Jumat, 07 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar