Ketika aku melihat wajahnya yang temaram, menghiasi layarnya..
Aku seperti melihat titik hitam dari seorang wibawa laki..
Ia berteriak tajam, mengikat parau suaranya..
Ia menjadi biru, dan terlihat sangat kebiruan.. bukan bahagia.. tapi ditelan derita
Ia mendamba seseorang dengan ketampanannya..
Dan mata-mata yang jelita.. ia terus mendamba..
Ia bermimpi suatu saat, akan memeluknya..
Sekalipun langit sore usai menantangnya, mimpi buruk memeluknya..
Ia setia, dan menantinya..
Oh, seperti tahu bandung disirami kecap..
Mata sayunya adalah kenikmatan dunia.
Minggu, 02 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar