Rabu, 19 Mei 2010

Seberapa Sempurnanya Hidup Saya..

Seberapa sempurnanya hidup saya di mata orang. Saya selalu bisa menjadi salah satu yang paling sempurna menganggap bahwa diri saya sangatlah tidak sempurna. Bukankah saya absurd?

Lantas mengapa saya dipertemukan dengan yang tetap absurd? Mengapa saya tetap diberikan yang paling tidak sempurna.

Ya, hal ini mengenai pementasan yang jiwanya entah kemana, kalah menyelekit ketimbang obat jerawat saya. Obat belerang emang sedikit agak perih ya. Tapi yang namanya pementasan, harusnya ada yang namanya greget, hati, yah paling dangkal rasa lah. Dan baru kali ini saya tidak mendapatkannya sekalipun. Benar-benar absurd.

Mungkin laki-laki yang pantas di samping saya adalah laki-laki normal yang setia menunggu saya dengan kelabu, dan bertanya ‘sudah cukupkah sayumu?’


Ah, saya mengacau lagi. saya mencari bagaimana jawaban dari bagaimana-bagaimana selanjutnya, tapi yang jelas adanya pada saya adalah bagaimana-bagaimana lain yang terus muncul.
Saya begitu merindu panggung, tapi taaaaaaaak beginiiiiiii.. kau khianati hati ini.. kau curangi aku..

Kemana hasrat saya? Nafsu yang memburu? Harusnya datang…

0 komentar: