Terlalu indah ketika kita dihadapkan sama masa lalu. Karena sebenar-benarnya masa lalu adalah lebih banyak hal-hal yang terlalu sangat mudah untuk dirindukan kembali, meskipun tidak sedikit juga hal-hal konyol bin nyolotin yang males banget untuk sekedar diingatkan.
Buronan Detik adalah awal kehidupan, awal kefanatikan. Awal dari cinta tingkat tinggi, sama hal yang juga absurd, dan betah nggak betah udah tetap harus dijalani. Begitu banyak utang yang bercecer, waktu kesita, suara sana sini, tangis sana sini, dan semuanya bertahun-tahun sudah saya lewati. Kita lewati. Para buronan.
Oh ya. Ingat seperti kata Vincent; Satu-satunya yang mampu menjadikan saya orgasme, cuma panggung. Cuma di panggung saya begitu mungkin memenuhi hasrat yang ada di setiap tetes darah saya, mungkin. Saya begitu bersyukur telah melaluinya, tapi bukankah lebih baik untuk segera membenahinya, segera mnegubur sisa-sisa buruknya? Bukankah lebih baik untuk melanjutkannya, lanjutkan mimpinya? Bukankah semua berawal darinya? Bukankah kita saling cinta dan akan selalu saling menjaga? Sekalipun tatapan matapun dapat membunuh hati masing-masing dari kita, segala curiga bisa dijadikan pedang penghantar panas bara emosi diri masing-masing, kemudian saling membunuh dengan tangis akhirnya. Dan selanjutnya, seperti yang selalu saya harapkan. Kita bersama, bukan lagi saya bersama kalian.
Terima kasih telah membangun rentangan garis dari Tuhanku, kalian begitu menghidupiku. Dengan kesederhanaan, dengan tawa, atau sekedar puisi. Terima kasih atas cintanya, terima kasih telah mengenalkanku pada panggung, dan lampunya. Terima kasih, Teater 35 tersayang, terima kasih Pience- yang paling saya kasihi.
Saya berdo’a semoga kita dapat memperbaikinya. Semoga kita dapatkan kemenangannya. Kemenangan untuk menguasai hati kita yang mudah diburon. Semoga kita dapat mendedikasikannya dengan baik, seperti alumni-alumni yang mendidik kita.. seperti bulan malam itu yang begitu terang dan jadi saksinya, seperti butiran pasir di kasur yang menyelimuti kita, seperti tangisku yang memecah dialog kita. Oh itu bagian yang menyakitkan! Jadi, karna sudah banyak saksinya. Saya sayang kalian :3 cheeew
Jumat, 07 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar