Sabtu, 14 Agustus 2010

Tuts..

Tuts, bilang pada nada yg sedang ia mainkan..
Untuk sejenak menantiku pada haluan..
Biar hatiku terkembangkan
Dan tiada lagi harapan-harapan..



Tuts, sampaikan bahwa akupun merindu..
Pada rasa galau, selimut tidurku yang lalu-lalu..
Biar puisiku tak lagi sepi..
Aku berbisik, mungkinkah Aku telah mati?


Di mimpiku masih ada suara tidurnya..
Suara detak jantung membeku yang aku rindu
Saat aku memeluknya,
Menatapnya, erat-erat..


Dan, jalan datang pada waktunya!
Aku harus bergegas, melepas.
Adakah relung hatinya, kembali?
Kembali pada aliran darahku yg membiru..
Membiru, dan haru..


Tuts, ayo bicara!

0 komentar: