Rabu, 04 Agustus 2010

Ultah Sinta

Hai, ulang tahun simet tahun ini nggak berkesan buat saya. Bukan mengenai pestanya yang begitu meriah dan banyak surprisenya. Buat saya, ultahnya simet adalah ajang reunion dari persahabatan yg sok suci nih. Biasanya curhatan saya poll sama abang kalo ada reunion begini. Atau ngerasanya bestfriend-an banget karena pulangnya jalan kaki sama mereka. Tahun ini nggak ada, tahun ini semuanya berubah.

Saya tau ada yg ngambek, saya tahu banyak yang menganggap saya berbeda juga.

Ya, pada akhirnya saya menganggap ini adalah perjalanan mengenai kedewaaan. Pada akhirnya kita memang tidak selamanya mampu menjadi anak-anak. Kita ingin dianggap lebih dewasa duluan, dan prosesnya terjadi bersamaan dan kemudian tidak ada yg rela bilang ; iya, saya duluan yang akan merajukmu.

Rasanya ada yang aneh, karena kita tak biasa bicara langsung. Ketika kita ingin saling member tahu, tidak ada yang sangup memulainya. Gender kali ya yang misahin kita sekarang.

Bahkan cita-cita mengulang kebahagiaan di Puncak sampe gagal terlaksana.

“maafin gue ya brothers-land, karena kita begitu canggung, sekaligus sudah malas membahas hal-hal sepele marlele, nggak kaya dulu lagi. terus, gue juga nggak tau gimana memulainya, gue juga nggak tau bagaimana menunjukkan rasa kecewa gue sama lu lagi, karena gue juga nggak tau bagaimana memulai membahas rahasia yg ada. Karena kita terlalu dekat, sampai gender bukan lagi jadi batas. Karena kalian sahabat pertama saya. Maafin gue. Gue juga nggak akan merajuk kalian duluan, saat ini. Karena gue begitu tau, kita sama-sama tau”


Harmoni- Padi -> slideshow Puncak’s folder

0 komentar: